Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Erupsi Gunung Raung, Letusan Pertama Tercatat Tahun 1586, Kubur Sisa-sisa Kerajaan Blambangan

Kompas.com - 30/07/2022, 09:19 WIB
Rachmawati

Editor

 

Letusan tercatat tahun 1586, mengubur kerajaan

Dikutip dari jurnal Gunung Raung Ibu dari Ribuan Bukit Kecil di Jember yang ditulis di Istono Genjur Asrijanto, disebutkan Gunung Raung adalah ibu dari semua bukit kecil di Kabupaten Jember.

Hasil letusan purba Raung yang sampai saat ini merupakan salah satugunung berapi paling aktif di Jawa, membentuk ribuan formasi bukit atau gumuk yang berjumlah ribuan di kabupaten Jember.

Gunung Raung berada dalam satu komplek sebelah selatan kawasan Ijen.Gunung Raung berada di sebelah Gunung Suket dan terletak di sebelah Barat Daya Kaldera Ijen.

Di lereng barat laut dari Gunung Raung ada tiga dinding kawah tua, yang berbentuk tapal kuda.

Baca juga: Status Gunung Raung Naik Level Waspada

Kawah purba itu sekarang banyak disebut sebagai, Gunung Wates dengan diameter sekitar 3km dan ujung timurnya dari titik tertinggi Raung.

Kemudian ada Gunung Gadung berada dibawah dengan ketinggian 2390 m DPL. Yang terakhir adalah Gunung Payungan yang meletusdi zaman prasejarah.

Luas kawah purba Raung yang mencapai 22 km tersebut memang menyimpan cerita tentang letusan Raung purba.

Sejarah mencatat banyak sejarah letusan yang terjadi sejak pertengahan abad ke 16.

Abad 18 dan abad 19 merupakan periode aktif Raung. Kala itu ada 18 kali dan 40 kali lebih letusan dicatat dalam kurun waktu masing-masing abad.

Baca juga: Kondisi Terakhir Gunung Raung Usai Meletus, Masih Tremor, Abu Vulkanik Berkurang

Gunung Raung, Banyuwangi DOK. Shutterstock/Simona WeberShutterstock/Simona Weber Gunung Raung, Banyuwangi DOK. Shutterstock/Simona Weber
Sejarah aktivitas Gunung Raung pertama kali diketahui terjadi pada tahun 1586. Saat itu terjadi letusan dahsyat yang menyebabkan banyak kematian manusia.

Setelah tahun 1587, letusan serupa terjadi pada tahun 1597. Letusan dahsyat selanjutnya terjadi pada tahun 1638.

Letusan dikuti dengan banjir besar dan aliran lahar melewati Kali Stail dan Kali Klatak di wilayah Kerajaan Macan Putih.

Disebutkan saat itu ada ribuan orang yang meninggal dunia. Pada tahun tersebut, Kerajaan Macan Putih dipimpin oleh Pangeran Tawangalun.

Sejak 1638 hingga 1902 terjadi 16 kali erupsi. Pada 16 Februari 1902 terpantau mucul kerucut pusat di Gunung Raung setinggai 90 meter.

Baca juga: Gunung Raung Meletus, BPBD Jember Imbau Tak Ada Aktivitas Pendakian

Tahun berikutnya terdengar suara gemuruh dan keluar bara api di bagian puncak pada tanggal 28 November 1903 hingga 2 Desember 1903.

Pada tahun 1921 tercatat adanya aliran lava di kaldera sekitar bulan Februari hingga April 2921.

Dan pada tahun 1927 terdapat Letusan asap cendawan dan diiringi oleh hujan abu sampai sejauh 30 kilometer.

Selain itu terdengar dentuman bom yang dilontarkan sejauh 500 meter pada periode 2 Agustus 1927 sampai Oktober 1927. Hingga 1973, Gunung Raung beberapa kali mengalami erupsi.

Pada akhir 1973, seorang peneliti mengunjungi puncak Gunung Raung.

Baca juga: Gunung Raung Meletus, Jalur Pendakian Ditutup

Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.300 mdpl, terlihat memuntahkan material vulkanik, terlihat dari Jember, Jawa Timur, 12 Juli 2015. Letusan Gunun Raung telah mengakibatkan sejumlah bandara lokal di Jawa Timur dan Bandara Ngurah Rai Bali sempat ditutup.AFP PHOTO / STR Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.300 mdpl, terlihat memuntahkan material vulkanik, terlihat dari Jember, Jawa Timur, 12 Juli 2015. Letusan Gunun Raung telah mengakibatkan sejumlah bandara lokal di Jawa Timur dan Bandara Ngurah Rai Bali sempat ditutup.
Ia mencatat jika seluruh permukaan dasar kawah tertutup oleh aliran lava yang keluar dari kerucut yang terletak di tengah dasar kawah.

Selain itu seluruh permukaan kerucut sinder tertutup oleh belerang termasuk bagian utara dasar kawah. Rekahan berbentuk busur menghadap ke tengah terdapat pada bagian timurlaut.

Tembusan fumarola terdapat pada puncak kerucut sinder, pada rekahan tersebut di atas, dan di bagian tubuh lava sebelah barat.

Karakter letusan Gunung Raung bersifat eksplosif seperti yang terjadi pada tahun 1586, 1597, 1638, 1890, 1953, dan 1956.

Baca juga: Gunung Raung Meletus, Pengunjung Dilarang Mendaki

Saat itu letusan menghasilkan abu yang dilontarkan ke udara dan pernah terjadi awan panas yang meluncur menyelimuti sebagian tubuh gunung api pada tahun 1953.

Bahaya utama letusan Gunung Raung adalah akibat langsung dari letusan seperti luncuran awan panas dan lontaran piroklastik.

Berdasarkan sejarah kegiatannya periode erupsi terpendek antara 2 letusan adalah 1 tahun dan terpanjang 90 tahun.

Puncak Gunung Raung seperti kerucut terpotong dengan tonjolan dari sisa-sisa endapan lava dan barangko-barangko dari sisa endapan piroklastik.

Baca juga: Gunung Raung Meletus, Warga Jember Sempat Terdampak Hujan Abu

Sedangkan kaldera Gunung Raung berbentuk ellips, berukuran 1750 x 2250 meter dengan kedalaman 400-550 m di bawah peatang deengan lereng kaldera sangat terjal.

Gunung Raung dikelilingi oleh kelompok tonjolan di antaranya: di sebelah utara adalah Gunung Suket (2750 m), di timur laut adalah Gunung Lempeh (2932 m), di timur adalah Gunung Jampit (2338 m), di selatan adalah Gunung Wates (2796 m).

Sedangkan di barat adalah Gunung Gadung (2390 m) dan Gunung Pajungan (2352 m). Suket, Lempe, Gadung, Pajungan, dan Wates adalah gunung api yang usianya lebih tua dari Gunung Raung dan sebagian adalah gunung api parasit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com