Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elpiji 3 Kg di Bima Langka dan Mahal, Diduga Dibeli Kalangan Menengah ke Atas

Kompas.com - 26/07/2022, 17:47 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Masyarakat di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengeluh elpiji subsidi ukuran 3 kilogram langka. Tidak hanya itu, harga penjualan pada tingkat pengecer jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET), yakni kisaran Rp 23.000 hingga Rp 25.000 per tabung.

Kurniati, warga di Kecamatan Soromandi, mengatakan, elpiji ukuran 3 kilogram saat ini sangat sulit diperoleh.

"Kalaupun ada harganya sampai Rp 25.000 per tabung. Itu kita belinya di pengecer. Sedangkan pangkalan jualnya Rp 18.000," ungkap Kurniati, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: 11 Tersangka Sindikat Penggelapan Elpiji, dari Pemodal hingga Oknum Pegawai SPBE

Kurniati menilai, kelangkaan dan naiknya harga elpiji subsidi ini bukan tanpa alasan. Dia menduga, ada praktik penyaluran yang tidak sesuai aturan. Seperti, mengizinkan penjualan dilakukan oleh pengecer dan warga ekonomi menengah ke atas dibiarkan bebas membelinya.

Kurniati berharap, pemerintah daerah mengawasi serius persoalan ini agar tidak ada permainan harga oleh pengusaha nakal.

Baca juga: Dari Sampah Jadi Energi, Ratusan Warga di Balikpapan Kini Puas Memasak Tanpa Elpiji

"Setahu saya pengecer tidak boleh menjual elpiji, kecuali pangkalan yang sudah mendapat izin resmi dari agen. Aturannya begitu, tapi kok masih ada yang jual eceran," keluhnya.

Dibeli kalangan menengah ke atas

Kepala Bidang Perindustrian dan Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kabupaten Bima, Juraidin mengakui ada kelangkaan dan kenaikan harga elpiji ukuran 3 kilogram.

Menurutnya, hal ini terjadi akibat beberapa persoalan, salah satunya harga penjualan tabung gas ukuran 5,5 kilogram naik sehingga masyarakat ekonomi menengah ke atas beralih membeli gas subsidi tersebut.

"Kami harap semoga mereka yang mampu tidak lagi beli elpiji 3 kilogram. Karena itu hanya bisa dibeli oleh masyarakat miskin," jelasnya.

Supaya tidak terus berlanjut, Juraidin akan meningkatkan pengawasan di lapangan.

Selain itu, pihaknya akan bersurat ke PT Pertamina Cabang Bima agar menambah kuota elpiji 3 kilogram bagi dua agen yang berada di Bima.

Baca juga: 2 Sopir Penyalahgunaan Elpiji Subsidi di Subang Bekerja di Perusahaan Vendor Pertamina

Kedua agen itu selama ini menerima kuota masing-masing 560 tabung per hari. PT Bima Indah Gemilang dialokasikan ke 413 pangkalan. Sementara PT Putra Bima Raksasa Agung Cahaya Utama disalurkan ke 184 pangkalan.

"Dalam seminggu, masing-masing agen mengirim ke pangkalan mulai dari 50 hingga 100 tabung elpiji," kata Juraidin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com