Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Mangrove di Pesisir Lampung Timur Terdampak Pencemaran Limbah Hitam

Kompas.com - 25/07/2022, 17:35 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Ribuan tanaman mangrove di Pesisir Lampung Timur terdampak pencemaran limbah berwarna hitam.

Aktivis pelestarian mangrove di Lampung Timur Sumari mengatakan, fakta sementara yang diperolehnya tanaman mangrove yang terdampak limbah hitam ini berumur sekitar 1 tahun.

“Yang kena itu yang masih kecil, baru umur 1 tahun, bagian bawahnya tertutup limbah,” kata Sumari saat dihubungi, Senin (25/7/2022).

Baca juga: 12 Kapal Listrik Catamaran Disiapkan untuk Tamu G20 di Hutan Mangrove Belitung

Menurut Sumari, lokasi hutan mangrove yang terdampak berada di sepanjang pantai Lampung Timur, mulai dari Labuhan Maringgai hingga Kuala Kambas yang mencapai belasan kilometer.

“Kita belum cek semuanya, hanya saja yang kelihatan itu tanaman mangrove yang baru kita tanam setahun kemarin, bagian dalam hutannya belum kita cek lagi,” kata Sumari.

Sumari menjelaskan, limbah hitam tersebut masuk hingga ke dalam rumpon tempat pembibitan mangrove sejak awal pekan lalu.

Untuk saat ini, dampak langsung limbah itu ke tanaman memang belum terlihat. Namun, Sumari mengkhawatirkan dampak dari limbah yang berkepanjangan.

“Memang ada yang tertimbun (limbah) tapi kalau sekarang belum kelihatan, karena memang nggak langsung layu atau bagaimana,” kata Sumari.

Baca juga: Antisipasi Bencana di Banyuwangi, Ribuan Pohon Cemara dan Mangrove Ditanam di Pantai

Dia mengatakan, mangrove bukan tanaman instan yang bisa langsung tumbuh besar, tetapi membutuhkan waktu puluhan tahun.

“Kita kemarin tanam 300.000 batang, ini untuk mengamankan dari abrasi pantai. Susah merawatnya, kalau kena limbah begini mau bagaimana lagi?” kata Sumari.

Walhi dorong pemerintah tindak tegas pelaku pencemaran

Terkait pencemaran ini, Direktur Eksekutif Walhi Lampung Irfan Tri Musri meminta pemerintah provinsi dan kabupaten mensikapinya secara tegas dan serius.

“Pencemaran yang terus berulang ini bentuk ketidakberdayaan pemerintah dan penegak hukum,” kata Irfan.

Baca juga: Rajin Tanam Mangrove, Susi Pudjiastuti Senang Banyak Warga Cari Ikan Hias di Muara Sungai

Jenis limbah yang sama sejak tahun 2020 hingga 2022 ini tanpa adanya ketegasan pengusutan pelakunya, kata Irfan, merupakan bentuk pembiaran yang sistematis oleh negara.

“Ini merupakan kejahatan luar biasa tetapi kenapa negara seperti pura-pura tutup mata dan tutup telinga terkait persoalan ini,” kata Irfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com