Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Biografi Singkat Pahlawan Nasional Asal Aceh

Kompas.com - 24/07/2022, 18:36 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Jasa dan pengorbanan para pahlawan asal Aceh turut mengantarkan Indonesia menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat seperti saat ini.

Hasil dari perjuangan panjang merebut kemerdekaan termasuk di daerah Aceh menjadi jalan yang berujung pada peristiwa proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945.

Baca juga: 7 Biografi Singkat Pahlawan Nasional Asal Jawa Tengah

Pemerintah Indonesia kemudian memberikan gelar pahlawan nasional atas tindakan sosok yang dianggap heroik yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya atau berjasa sangat luar biasa bagi kepentingan bangsa dan negara.

Baca juga: 5 Biografi Singkat Pahlawan Nasional Asal Jawa Barat

Terkait pemberian gelar pahlawan nasional, persyaratannya telah diatur dalam UU No. 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

Baca juga: Biografi Jamin Gintings, Sosok Pahlawan Nasional dari Tanah Karo

Beberapa tokoh asal Aceh juga telah tercatat namanya dan diberi gelar sebagai pahlawan nasional.

Dilansir dari laman Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial (K2KRS) Kementerian Sosial, berikut adalah biografi singkat para pahlawan nasional dari Tanah Rencong.

1. Cut Nyak Dhien

Cut Nyak Dhien adalah sosok pahlawan nasional asal Aceh.direktoratk2krs.kemsos.go.id Cut Nyak Dhien adalah sosok pahlawan nasional asal Aceh.

Cut Nyak Dhien adalah sosok pahlawan nasional kelahiran 1848 di Lampadang, Kerajaan Aceh atau yang saat ini menjadi Aceh Besar, Wilayah VI Mukim.

Beliau adalah istri pahlawan nasional Teuku Umar yang berjuang melawan kolonial Belanda di wilayah yang sama.

Sosok Cut Nyak Dhien dikenal karena memimpin gerilyawan Aceh yang berperang melawan Pasukan Kolonial Belanda pada masa Perang Aceh (1873- 1904).

Cut Nyak Dhien wafat di pengasingan pada usia 60 tahun pada 6 November 1908 dan dimakamkan di Sukajaya, Sumedang.

Cut Nyak Dhien kemudian ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada 2 Mei 1964 melalui SK No.106 Tahun 1964.

2. Cut Meutia

Cut Meutia adalah sosok pahlawan nasional asal Aceh Utara.direktoratk2krs.kemsos.go.id Cut Meutia adalah sosok pahlawan nasional asal Aceh Utara.

Cut Meutia adalah sosok pahlawan nasional kelahiran 1870 di Pirak, Aceh Utara.

Beliau adalah pemimpin gerilyawan Aceh yang berperang melawan pasukan kolonial Belanda.

Pada Agustus 1902, pasukan Teuku Chik Tunong dan Cut Meutia mencegat pasukan Belanda yang berpatroli di daerah Simpang Ulim Blang Nie dan berhasil merebut 42 pucuk senapan.

Namun dalam pertempuran tersebut suami Cut Meutia, Teuku Chik Tunong gugur.

Gugurnya pemimpin pasukan tidak memadamkan semangat untuk terus melakukan perlawanan terhadap Belanda, sehingga Cut Meutia mengambil alih posisi paling depan.

Cut Meutia gugur pada pertempuran di Alue Kurieng pada usia 40 tahun pada 24 Oktober 1910 dan dimakamkan di Pirak Timur, Aceh Utara.

Cut Meutia kemudian ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada 2 Mei 1964 melalui SK No.107 Tahun 1964.

3. Teungku Chik di Tiro

Teungku Muhammad Saman atau Chik di Tiro adalah sosok pahlawan nasional asal Pidie, Aceh.direktoratk2krs.kemsos.go.id Teungku Muhammad Saman atau Chik di Tiro adalah sosok pahlawan nasional asal Pidie, Aceh.

Teungku Muhammad Saman atau Chik di Tiro adalah sosok pahlawan nasional kelahiran 1836 di Pidie, Aceh.

Beliau adalah sosok yang mengumpulkan pejuang-pejuang Aceh yang tercerai berai untuk membentuk pasukan yang dikenal sebagai Angkatan Perang Sabil.

Angkatan Perang Sabil yang dibentuknya sangat diperhitungkan karena telah berhasil merebut benteng-benteng Belanda di Indrapuri, dilanjutkan ke daerah Samahani di akhir tahun 1881.

Pada 1885, pasukan Teungku Chik di Tiro kembali mencatat kemenangan dengan berhasil merebut benteng Aneuk Galong.

Tak mau berlama-lama diserang, Belanda akhirnya memakai "siasat liuk" dengan menyuruh penyusup untuk meracuni makanan Teungku Chik di Tiro.

Teungku Chik di Tiro wafat pada usia 55 tahun pada Januari 1891 di Benteng Aneuk Galong dan dimakamkan di Indrapura, Aceh Besar.

Teungku Chik di Tiro kemudian ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada 6 November 1973 melalui SK No.087/TK/1973.

4. Teuku Umar

Teuku Umar adalah sosok pahlawan nasional asal Meulaboh, Aceh Barat.direktoratk2krs.kemsos.go.id Teuku Umar adalah sosok pahlawan nasional asal Meulaboh, Aceh Barat.

Teuku Umar adalah sosok pahlawan nasional kelahiran 1854 di Meulaboh, Aceh Barat.

Beliau bersama para pejuang Aceh lainnya seperti Panglima Polim dan ulama-ulama para Uleebalang adalah sosok yang berhasil menyatukan kekuatan untuk mengusir Belanda dari tanah Aceh.

Teuku Umar juga dikenal sebagai pemimpin pada perang di Aceh dari tahun 1873-1899.

Ia sempat bersandiwara untuk menyerah dan bergabung dengan Belanda demi bisa membawa 800 pucuk senjata, 25.000 butir peluru, 500 kg amunisi dan uang 18.000 dollar sebagai bekal perlawanan para gerilyawan Aceh.

Teuku Umar gugur dalam pertempuran pada usia 45 tahun pada 11 Februari 1899 dan dimakamkan di Meulaboh, Aceh Barat.

Teuku Umar kemudian ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada 6 November 1973 melalui SK No.087/TK/1973.

5. Sultan Iskandar Muda

Sultan Iskandar Muda adalah sosok pahlawan nasional asal Banda Aceh, Aceh.direktoratk2krs.kemsos.go.id Sultan Iskandar Muda adalah sosok pahlawan nasional asal Banda Aceh, Aceh.

Sultan Iskandar Muda adalah sosok pahlawan nasional kelahiran 1593 di Banda Aceh, Aceh.

Beliau adalah sosok Sultan Aceh yang terbesar dalam masa Kesultanan Aceh, dan berkuasa dari tahun 1607-1636.

Ia mendirikan masjid di beberapa tempat, termasuk Masjid Baiturrahman yang didirikan pada tahun 1612 di pusat kota Banda Aceh.

Pada masa kejayaannya, Kesultanan Aceh mempunyai angkatan perang yang kuat, menjadi pusat perdagangan yang ramai dengan pedagang asing, dan tempat pembelajaran tentang Islam.

Sultan Iskandar Muda wafat pada usia 43 tahun pada 27 September 1636 dan dimakamkan di Kota Banda Aceh.

Teuku Umar kemudian ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada 14 September 1993 melalui SK No.077/TK/1993.

Sumber:
indonesiabaik.id
direktoratk2krs.kemsos.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Regional
Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Regional
Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Regional
Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Regional
Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Regional
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

Regional
BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Regional
Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Regional
Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com