Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi dan Perjuangan Tjilik Riwut, Pahlawan Nasional dan Gubernur Pertama Kalteng

Kompas.com - 15/03/2022, 05:55 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Tjilik Riwut merupakan Pahlawan Nasional berasal dari Provinsi Kalimantan Tengah.

Tjilik Riwut juga tercatat sebagai Gubernur Pertama Kalimantan Tengah.

Ia juga pernah mengusulkan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Palangkaraya kepada Dewan Nasional.

Namanya diabadikan pada salah satu bandara udara di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Biografi Tjilik Riwut

Tjilik Riwut lahir pada tanggal 2 Februari 1918 di Kasongan, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Ia merupakan keturunan asli Dayak Ngaju.

Tjilik selalu bangga menyebut dirinya sebagai "orang hutan" karena lahir dan dibesarkan di belantara Kalimantan. Di sisi lain, ia juga merupakan pecinta alam sejati yang selalu menjunjung tinggi budaya leluhurnya.

Saat masa mudanya, Tjilik pernah tiga kali mengelilingi Pulau Kalimantan hanya dengan berjalan kaki, menaiki perahu, dan rakit.

Baca juga: Tjilik Riwut: Masa Muda, Kiprah, dan Akhir Hidup

Tjilik menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya di kota kelahirannya.

Lalu, Tjilik melanjutkan studinya di Sekolah Perawat di Purwakarta dan Bandung.

Tjilik Riwut merupakan salah satu putera Dayak dari Suku Dayak Ngaju yang menjadi anggota KNIP.

Perjuangannya melampaui batas-batas kesukuann untuk menjadi salah satu pejuang bangsa.

Perjuangan Tjilik Riwut

Pada tanggal 17 Oktober 1947, Tjilik memimpin Operasi Penerjunan Pasukan Payung Pertama di dalam sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Tjilik juga berhasil membuat Pulau Kalimantan masuk ke Republik Indonesia.

Ia berhasil mewakili 185.000 rakyat, yang terdiri dari 142 Suku Dayak, 145 kepala kampung, 12 kepala adat, 3 panglima, 10 patih, dan 2 tumenggung dari pedalaman Kalimantan.

Dimana, Tjilik bersumpah setia kepada pemerintah RI secara adat dihadapan Presiden Soekarno di Gedung Agung Yogyakarta, 17 Desember 1946.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Regional
Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Regional
Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut 'Bakdo Kupat'

Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut "Bakdo Kupat"

Regional
Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Regional
Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Regional
Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com