PEMALANG, KOMPAS.com - Meski sudah 3 pekan berlalu, tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Setia Makmur 06 di laut Arafura masih meninggalkan trauma mendalam bagi Jaini (27), salah satu korban selamat asal Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Terlebih, adik kandungnya yang juga ikut dengannya sebagai ABK Wahyudi (23) belum ditemukan meski pun saat ini proses pencarian sudah dihentikan.
Santunan sebesar Rp 6,5 juta untuk adiknya yang hilang, dan Rp 1,2 juta untuk dirinya dari pemilik kapal rasanya belum bisa mengobati rasa sedih yang rasakan keluarganya.
Baca juga: 10 ABK Selamat Saat KM Setia Makmur yang Mengangkut 25 Orang Tenggelam di Perairan Arafura
Kepada Kompas.com, Jaini Minggu (24/7/2022) menceritakan detik-detik KM Setia Makmur tenggelam. Menurutnya cuaca buruk dan gelombang tinggi menjadi faktor utama penyebab kapal tenggelam.
"Kurang lebih jam 1 malam peristiwa itu terjadi. Kecepatan angin 30 knot disertai gerimis. Kapal diterjang ombak besar di saat sebagian besar ABK sedang tertidur lelap. Korban yang hilang itu sebagian besar yang masih tertidur di kamar ABK, termasuk Wahyudi adik saya. Saya selamat karena saat kejadian masih di luar sehingga sempat meraih pelampung sebelum tenggelam," ungkapnya
"Kejadian cepat sekali saya ada di belakang begitu kapal oleng langsung ke depan ambil pelampung, tidak sempat menyelamatkan yang lain," imbuh Jaini.
Jaini mengatakan, sampai sekarang masih sedih jika mengingat sang adik yang hilang saat peristiwa itu terjadi. Ia mengaku sempat terombang-ambing di tengah lautan selama 24 jam sebelum diselamatkan oleh kapal nelayan.
"Saat itu total yang selamat 10 orang termasuk kapten kapal yang lainnya hilang. Keluarga dihubungi pihak Basarnas tanggal 8 Juli kemarin cuma mengabarkan penghentian pencarian korban hilang,"katanya.
Jaini mengaku sudah beberapa kali ikut bekerja sebagai ABK di kapal yang sama. Dia bersama ABK asal Pemalang lainnya berangkat tanggal 18 Juni 2022 menuju Bali.
Baca juga: KM Setia Makmur Tenggelam di Laut Arafura, 15 ABK Hilang
"Sesampainya di Bali tidak langsung berlayar menunggu beberapa hari. Setelah itu lepas tali berangkat menuju Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku. Kejadiannya saat perjalanan dari Dobo menuju ke lokasi pencarian ikan di perairan Merauke," ujarnya.
Sementara itu, orangtua korban hilang Abdul Gofar (37) asal Desa Pedurungan, Kecamatan Taman Rohama berharap, perusahaan yang menaungi tempat anaknya bekerja bisa bertanggung jawab semestinya.
"Selain tanggung jawab, keinginan saya pengennya bisa melihat anak saya apa pun keadaannya," ungkapnya singkat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari keterangan ABK selamat, ABK KM Setia Makmur 06 asal Pemalang sebanyak 21 orang. Tujuh orang di antaranya selamat dan 14 orang lainnya hilang.
Baca juga: Tugboat Meledak di Perairan Penajam Paser Utara, 10 ABK Selamat, 1 Orang Masih Hilang
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, KM Setia Makmur 06 dilaporkan tenggelam di laut Arafura pada Minggu (3/7/2022) lalu. Insiden itu menyebabkan 15 orang ABK hilang.
Dari surat kapal terungkap, kapal nahas tersebut merupakan kapal yang digunakan untuk memancing cumi yang berawak 25 ABK.
Kapal itu bertolak dari dermaga Dobo, pada 24 Juni lalu menuju ke perairan Arafura untuk memancing cumi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.