Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di dalam Penjara, RF Remaja 17 Tahun Kehilangan Nyawa

Kompas.com - 23/07/2022, 16:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - RF (17), seorang narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas IIA Lampung tewas akibat dipukul sesama tahanan.

RF meninggal dunia di RS Ahmad Yani, Kota Metro dengan sejumlah luka lebam pada Selasa (12/7/2022).

Remaja 17 tahun itu baru 45 hari menjalani hukuman dari vonis 8 bulan penjara pada Juni 2022. Ia ditahan karena kasus kenakalan remaja.

Baca juga: Napi Anak Tewas Dianiaya, LPAI: Lampung Belum Ramah Anak

Dipukuli karena anak baru

Terkait kematian RF, polisi mengamankan empat tersangka yang juga napi anak. Mereka adalah IA (17), NP (16), DS (17) dan RW (17).

Perundungan dan penganiayaan terjadi di dalam LPKA Kelas IIA Lampung tepatnya di Kamar E9, Wisma Edelweis.

Dari hasil penyelidikan, para tersangka melakukan penganiayaan karena korban adalah penghuni baru di kamar tersebut.

Korban dipukuli agar menurut kepada empat rekan yang sebelumnya menghuni kamar tersebut.

Baca juga: Terungkap Penyebab Napi Anak di Lampung Tewas Dianiaya, Ternyata karena Korban Penghuni Baru

Penganiayaan korban pertama kali terjadi pada 28 Juni 2022. Saat baru masuk Kamar E9, Wisma Edeweis, sekujur tubuh korban dipukuli oleh empat tersangka.

Perundungan kedua terjadi pada 9 Juli 2022. Lagi, keempat pelaku memukuli korban dalam kamar. Tak hanya itu. Tersangka DS bahkan menyudutkan rokok ke tangan korban.

Kondisi tersebut membuat kesehatan RF menurun.

Di hari sama, Sabtu (9/7/2022), RS, ibu RF mendapat telepon dari petugas lapas yang mengatakan anaknya ingin dikunjungi.

Saat tiba di lapas, RS mendapati tubuh anaknya babak belur dengan luka lebam di kaki, rahang dan wajah.

Baca juga: Terungkap, Napi Anak yang Tewas di Lampung Ternyata Dipukuli 4 Teman Sekamarnya

Sang kakak, AS (34) mengataakan saat keluarga datang, kondidi RF sudah kritis.

"Kami datang kondisi adik kami sudah kritis, sudah enggak bisa bangun, enggak bisa ngomong," kata AS usai pemakaman korban, Rabu (13/7/2022). RS pun meminta izin agar bisa membawa RF ke rumah sakit Ahmad Yani, Kota Metro.

Setelah dirawat beberapa hari di RS, kondisi RF menurun hingga meninggal dunia pada Selasa (12/7/2022) sore.

Keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Pada Rabu (20/7/2022), digelar jasad RF yang dimakamkan di TPU Darrusalam, Kelurahan Langkapura, Tanjung Karang Barat diotopsi.

Baca juga: Polda Lampung Otopsi Jenazah Napi Anak yang Tewas Dipukuli Tahanan

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, dari proses autopsi luar dan dalam, terlihat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Dari hasil autopsi tadi sudah nampak tanda-tanda kekerasan di beberapa bagian tubuh korban," kata Pandra di lokasi.

Saat ini empat pelaku yang juga napi anak masih dimintai keterangan.

SUMBER: KOMPAS.com Tri Purna Jaya | Editor : Gloria Setyvani Putri, Dheri Agriesta, Reni Susanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com