Asung Luwan meminta satu syarat, yaitu Datuk Mencang diminta mengalahkan Sumbang Lawing.
Datuk Mencang perlu memikirkan cara untuk mengalahkan Sumbang Lawing. Karena jika adu otot, Datuk Mencang bukan lawan tanding Sumbang Lawing yang lebih kuat.
Kemudian, Datuk Mencang mengajak bertanding untuk membelah jeruk dengan senjata, pemenanga adalah yang irisannyalebih banyak. Tantangan tersebut diteriam Sumbang Lawing.
Datuk Mencang mengetahui kelemahan Sumbang Lawing dalam ketelitian, maka dengan adu mengiris jeruk itu ia bisa mengalahkan Sumbang Lawing
Akhirnya karena kalah dan sesuai kesepakatan, Sumbang Lawing meninggalkan daerah suku Kayan dan tidak akan mengganggu keamanan suku itu.
Datuk Mencang dan Asung Luwan pun menikah dengan perjanjian yang telah mereka sepakati dalam pesta yang meriah.
Baca juga: Cerita Rakyat Keong Mas
Pernikahan itu juga pembaruan dua wilayah yang berbeda bentuk pemerintahannya.
Suku Kayan dengan kepala sukunya dan negeri Brunei dangan kesultanannya, keduanya disatukan dalam satu wilayah yang dipimpin oleh Asung Luwan dan Datuk Mencang.
Kerajaan itu bernama Kesultanan Bulungan, yang diperintahkan secara turun temurun dengan nama pemimpinnya Kesatria atau Wira.
Pemerintahannya sama dengan yang ada di Brunei, kemudian kerajaan itu menjadi wilayah Brunei yang subur dan makmur.
Sumber:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.