Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danrem: Korban Pembunuhan Sadis di Pegunungan Bintang Warga Sipil

Kompas.com - 22/07/2022, 06:44 WIB
Roberthus Yewen,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Korban pembunuhan sadis, Suriadi Haryadi, di lokasi tambang ilegal Kawe Awimbon di perbatasan Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Boven Digoel, Papua, Rabu (20/7/2022) adalah warga sipil.

Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yathi Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Juanta Omboh Sembiring menegaskan bahwa korban pembunuhan sadis ini merupakan warga sipil yang sehari-hari melakukan aktivitas penambangan di tambang ilegal Kawe Awimbon.

Baca juga: Polisi: Pelaku Pembunuhan di Lokasi Tambang Ilegal Pegunungan Bintang adalah KKB Pimpinan Elkius Kobak

Jenderal bintang satu yang akrab disapa Jo ini membantah kabar yang menyebut bahwa korban adalah intelijen dari unsur TNI atau Polri. 

“Korban bukan intel, baik dari TNI/Polri. Mereka (korban) murni adalah pelaku ekonomi pekerja pertambangan,” ujar Jo kepada awak media di halaman Auditorium Universitas Cenderawasih Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis (21/7/2022).

Selama bekerja sebagai penambang, menurut Jo, korban bekerja sama dengan para pemilik hak ulayat atau pemilik lokasi penambangan tersebut.

Korban Suriadi diketahui dibunuh oleh orang tak dikenal (OTK) yang diduga merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Korban tewas dengan luka bacok di sekujur tubuh.

Baca juga: Korban Pembunuhan Sadis di Pegunungan Bintang Dievakuasi dengan Helikopter

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, korban sehari-hari bekerja sebagai pedagang di pendulangan emas ilegal.

Peristiwa sadis itu bermula ketika korban ke lokasi bersama 12 anak buahnya.

Kemudian semua anak buahnya pergi bekerja.

Saat kembali, mereka melihat korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan bersimbah darah di bagian tubuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com