SALATIGA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Kota Salatiga telah berkoordinasi dengan Ditjen Perhubungan Darat dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengurangi kerawanan kecelakaan di Jalan Lingkar Salatiga (JLS).
Terdapat beberapa titik rawan kecelakaan di sepanjang JLS yakni perempatan Salib Putih dan perempatan Kecandran.
Pada Rabu (20/7/2022) kecelakaan terjadi di perempatan Kecandran depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngemplak. Dalam kejadian tersebut, dua pelajar meninggal dunia setelah tertabrak truk yang mengalami rem blong.
Kecelakaan di JLS dipicu rem blong karena kontur jalan yang menurun. Truk-truk berukuran besar seringkali mengalami gangguan fungsi rem.
Baca juga: Kesaksian Warga Saat Truk Alami Rem Blong di Jalan Lingkar Salatiga Tabrak 2 Pelajar hingga Tewas
Kepala Dinas Perhubungan Kota Salatiga Sri Satuti mengatakan koordinasi dengan KNKT dan Ditjen Perhubungan Darat sudah dilakukan secara intens.
"Kita telah bersurat melalui Wali Kota Salatiga sejak Agustus 2021," jelasnya, Kamis (21/7/2022).
Surat tersebut telah ditanggapi dengan kunjungan lapangan Ketua KNKT pada September 2021.
"Termasuk juga telah dilakukan koordinasi penanganan di daerah rawan kecelakaan (DRK) di kota Salatiga," ungkapnya.
Satuti mengungkapkan, langkah awal pencegahan kecelakaan dilakukan dengan manajemen rekayasa lalu lintas, yakni mengubah fungsi simpang.
"Perubahan tersebut dari simpang ber-APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) menjadi simpang Prioritas. Perubahan ini berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Satlantas Polres Salatiga pada Februari 2022," paparnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.