Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Cuaca Ekstrem? Ini Penyebab, Tanda-tanda, dan Dampaknya

Kompas.com - 19/07/2022, 20:05 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Istilah cuaca ekstrem sering kita dengar dalam sebuah peringatan dini cuaca atau penyebab dari suatu kejadian bencana alam.

Apabila cuaca menjadi fenomena atmosfer yang keberadaannya sangat penting dalam berbagai aktivitas kehidupan, maka meningkatnya fenomena alam tersebut secara tidak lazim atau dikenal dengan cuaca ekstrem justru bisa menimbulkan gangguan.

Baca juga: Paceklik, Petani Cabai Kabupaten Bandung Keluhkan Cuaca Ekstrem hingga Gangguan Hama

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa selama tahun 2021 telah terjadi terjadi 1.577 kejadian cuaca ekstrem sebagai salah satu bentuk bencana hidrometeorologi.

Baca juga: Hadapi Cuaca Ekstrem, Polda Jabar Siagakan Personel dan Petakan Lokasi Rawan Bencana

Lalu apakah sebenarnya penjelasan dari fenomena cuaca ekstrem ini? Berikut penjelasan singkatnya.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Wilayah Berikut

Pengertian cuaca ekstrem

Dalam Peraturan KBMKG Nomor 009 tahun 2010 dijelaskan bahwa cuaca adalah kondisi atmosfer yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu.

Sementara cuaca ekstrem adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta.

Dalam hal ini, terdapat lembaga yang berwenang dalam memantau kondisi cuaca di Indonesia yaitu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG juga telah memiliki kriteria tersendiri dalam menyatakan kondisi suatu cuaca yang terjadi termasuk ekstrem atau tidak.

Penyebab cuaca ekstrem

Dilansir dari Kompas.com (04/02/2022), Kepala Bidang informasi Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab menjelaskan bahwa cuaca ekstrem di Indonesia disebabkan oleh dua hal.

Pertama, cuaca ekstrem dapat terjadi karena puncak musim penghujan yang sedang terjadi.

Kedua, cuaca ekstrem juga dapat terjadi karena adanya aktivitas dinamika atmosfer di mana indonesia merupakan daerah pertemuan air dan memiliki penguapan yang kuat.

Ilustrasi siklon tropis, bibit siklon tropis penyebab cuaca ekstream.SHUTTERSTOCK/lavizzara Ilustrasi siklon tropis, bibit siklon tropis penyebab cuaca ekstream.

Sementara dikutip dari laman repo.itera.ac.id, penyebab terjadinya cuaca ekstrem adalah karena adanya Monsun Asia dimana adanya angin yang berhembus secara periodik dari Benua Asia menuju Benua Australia yang melewati Indonesia.

Faktor lain yaitu adanya suhu hangat permukaan laut di Indonesia dan sekitarnya yang memicu kondensasi menjadi awan hujan dan fenomena gelombang atmosfer.

Gelombang atmosfer inilah yang kemudian dapat meningkatkan potensi udara basah di sejumlah wilayah di Indonesia yang menyebabkan hujan dan cuaca ekstrem.

Tanda-tanda cuaca ekstrem

Dilansir dari Kompas.com (08/07/2020), Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin menjelaskan beberapa indikasi umum yang dapat digunakan untuk mengenali terjadinya potensi cuaca ekstrem.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com