Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelolaan Bersama TN Komodo, Anggota DPRD NTT: Ini Beri Kontribusi Langsung Buat PAD

Kompas.com - 18/07/2022, 22:12 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Boni Jebarus menyebut, pengelolaan bersama Taman Nasional Komodo (TNK) antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi NTT, dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, sangat menguntungkan daerah.

"Hal ini tentu patut kita dukung agar pariwisata komodo memberi kontribusi langsung bagi pendapatan asli daerah (PAD) Pemprov NTT dan Pemkab Manggarai Barat," ujar Boni, kepada Kompas.com, Senin (18/7/2022) malam.

Baca juga: Pengusaha Wisata Bahari dan Dive Operators di Labuan Bajo Tolak Kenaikan Tiket Masuk ke TN Komodo

Boni mengapresiasi usaha Pemprov NTT di bawah kepemimpinan Gubernur Viktor Laiskodat untuk menjadikan TNK dikelola bersama.

Dia menyebut, wacana dan tekad Pemprov NTT, dilakukan sejak 2018. Usaha itu berhasil mencapai kesepahaman bersama dengan pemerintah pusat.

Beberapa hal yang patut didukung, lanjut dia, yakni kebijakan dengan konservasi menjadi skala prioritas. Anggaran dan tenaga penjaga pada wilayah TNK selama ini kecil dan itu pun pengelolaannya dinilai tidak transparan.

"Bayangkan saja, di Pulau Komodo pegawai resmi TNK tidak lebih dari lima orang. Sisanya pegawai kontrak yang diperbantukan dari masyarakat sekitar," ungkap Boni.

"Tidak masuk akal, mereka akan menjaga ekosistem yang berkelanjutan," sambung politisi Partai Demokrat itu.

Dengan pengelolaan bersama, retribusi dan karcis masuk bisa dibagikan kepada pemerintah pusat, Pemprov NTT, dan Pemkab Manggarai Barat.

Hal itu tentu perlu dukung agar pariwisata komodo memberi kontribusi langsung bagi PAD NTT dan Pemkab Manggarai Barat.

"Apresiasi juga kami sampaikan pengelolaan TNK diberikan kepada badan usaha milik daerah yakni PT Flobamora," kata Boni.

Sebagai perusahaan milik daerah, pengawasan dan pengendalian masih dalam ruang lingkup kewenangan negara dan perangkatnya.

Kondisi ini sebagai bukti transparansi pengelolaan, karena ada BPK, penegak hukum, DPR, dan DPRD.

Sehingga, itu dilakukan untuk menampik analisir liar dan sesat, seolah-olah PT Flobamora sebagai perusahaan swasta dan ada kepentingan pribadi dan kelompok.

Dia berharap, konservasi, pengawasan, pengendalian, dan pengelolaan TNK menjadi urusan seluruh rakyat NTT dan juga tanggung jawab sosial bagi wisatawan.

"Jika ada pihak yang tidak setuju atau menolak kehadiran BUMD Provinsi NTT untuk mengelolanya, patut kita pertanyaakan keperpihakanya terhadap kesejateraan NTT. Pemerintah mau dan saya yakin masyarakat setuju bahwa sebagian penghasilan dari TNK untuk pendapatan asli bagi Provinsi dan Kabupaten," kata Boni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com