LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Sebanyak 17 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lombok Tengah yang menjadi korban kapal tenggelam di perairan Batam tiba di Bandara Internasional Lombok (BIL), Senin (18/7/2022)
Belasan PMI tersebut tiba di BIL sekitar pukul 16.00 Wita.
Dari pantauan Kompas.com, para PMI tiba di pintu kedatangan, kemudian melakukan pengecekan dokumen di kantor Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Bandara Lombok.
Para PMI dijemput oleh pejabat daerah setempat, kepala desa dan keluarga.
Salah seorang PMI Mahluk Fikri, warga Desa Pengembur mengungkapkan kebahagiaannya bisa pulang dengan selamat.
"Alhamdulillah, bersyukur bisa ketemu keluarga, bisa pulang dengan keadaan selamat," kata Fikri di bandara, Senin.
Baca juga: Mobil Hilang Kendali, PNS Asal Lombok Barat Tabrak 2 Motor yang Terparkir di Jalan
Saat ditanya soal pengalamannya dalam peristiwa kapal tenggelam yang dialaminya, Fikri mengaku belum bisa bercerita banyak.
"Besok aja cerita soal itu, ada waktunya, yang pasti saya selamat sampai bisa pulang ke Lombok," kata Fikri.
Baca juga: 17 PMI Ilegal Asal Lombok Tengah Korban Kapal Tenggelam di Batam Dipulangkan
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Lombok Tengah Syamsul Rijal mengungkapkan, pemulangan 17 orang PMI tersebut dibiayai oleh Pemda Lombok Tengah.
"Ini bentuk kecintaan Pemda Lombok Tengah terhadap masyarakatnya, jadi Pemda yang membiayai kepulangan mereka, jadi digratiskan," kata Syamsul.
Diterangkan Syamsul, pihaknya mengakui kesulitan untuk melakukan penganggaran kepulangan PMI tersebut, mengingat belum adanya alokasi untuk pemulangan PMI yang bermasalah atau ilegal.
"Memang tidak ada anggaran, tapi itulah yang kita rapatkan tadi malam, artinya anggaran ini kita talangkan dulu di beberapa titik pribadi," kata Syamsul.
Baca juga: Truk Muatan Daging Sapi dari Bekasi Ditolak Masuk di Pelabuhan Lembar Lombok
Syamsul berharap, pengawasan di tingkat masyarakat lebih diperketat melalui pemerintah desa hingga sampai ke kepala dusun.
"Jadi kami berharap dari pemerintah desa, Kepala Dusun, agar lebih bisa mengawasi masyarakat agar tidak terulang lagi seperti ini," kata Syamsul.
Adapun data 17 PMK tersebut yakni
1. Jumawardan (Desa Jelantik, Kec. Jonggat)
2. Syapii (Desa Tuduh, Kec. Praya Barat)
3. Abdillah (Desa Mekar Damai, Kec. Praya)
4. Arum (Desa Batujai, Kec. Praya Barat)
5. Yusup (Desa Mangkung, Kec. Praya Barat)
6. Ariawan (Desa Batu Jangkih, Kec. Praya Barat Daya)
Baca juga: 8 PMI Ilegal Korban Kapal Tenggelam di Batam Dipulangkan ke Lombok
7. Azharudin (Desa Batu Jangkih, Kec. Praya Barat Daya)
8. Arif Rahman Hakim (Desa Batu Jangkih, Kec. Praya Barat Daya)
9. Denim (Desa Tumpak, Kec. Pujut)
10. Zulham (Desa Batu Jangkih, Kec. Praya Barat Daya)
11. Sagir (Desa Mekar Damai, Kec. Praya)
12. Mahli Fikri (Desa Pengembur, Kec. Pujut)
13. Adi (Desa Jago, Kec. Praya)
14. Amat (Desa Batujai, Kec. Praya Barat)
15. Muh. Zohir Abbas (Desa Batujai, Kec. Praya Barat)
16. Muhammad Khanafi (Desa Mekar Damai, Kec. Praya)
17. Saiful Bahri (Desa Mekar Damai, Kec. Praya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.