Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Penyebab Banjir Masohi, Bupati Maluku Tengah: Ini Paling Parah

Kompas.com - 17/07/2022, 17:47 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Banjir menerjang Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah setelah hujan deras tanpa henti mengguyur wilayah tersebut, Minggu (17/7/2022).

Banjir yang terjadi menyebabkan ratusan rumah warga di beberapa kawasan terendam. Termasuk Pasar Binaya Masohi dan pusat perbelanjaan Masohi Plaza yang berada di pusat kota.

Banjir juga menggenangi sejumlah ruas jalan di ibu kota Kabupaten Maluku Tengah tersebut. Sebuah bangunan kos-kosan milik warga juga ambruk diterjang banjir.

Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua mengatakan, banjir di wilayah itu merupakan yang paling parah selama ini.

“Ini banjir paling parah. Selama 10 tahun saya memimpin Maluku Tengah baru ada banjir seperti ini,” kata Abua kepada Kompas.com via telepon, Minggu (17/7/2022).

Baca juga: Rumah Warga, Gereja hingga Pemakaman Umum di Manowari Tergenang Banjir, Ini Penyebabnya

Menurut Abua selain karena kondisi alam, banjir yang terjadi di wilayah itu juga karena ulah masyarakat yang tidak sadar dengan kondisi lingkungan dan kebersihan.

“Ini juga karena masyarakat sembarangan membuang sampah di selokan dan di sungai-sungai. Masyarakat belum sadar dengan kebersihan lingkungan,” tuturnya.

Faktor lainnya yang menyebabkan banjir kata Abua, karena banyak warga di Masohi yang mendirikan rumah dan bangunan di tempat-tempat terlarang, seperti di kawasan aliran air dan di atas saluran pembuangan.

“Masyarakat masih membangun di jalur air. Mereka tutup itu jalur aliran air dengan membangun rumah dan juga garasi dan sebagainya,” katanya.

Akibatnya, saat musim penghujan jalur aliran air menjadi tersumbat dan akhirnya meluber kemana-mana hingga menggenangi rumah-rumah warga.

“Jadi saat hujan turun dia meluap yang seharusnya jalur lurus akhirnya dia tersumbat dan meluap. Jadi ini akibat dari kesadaran masyarakat yang masih kurang,” katanya.

Menurut Abua sistem drainase di Kota Masohi sangat baik meski begitu banjir tetap terjadi lantaran jalur aliran air tersumbat.

Ia pun meminta warga yang telah membangun di atas jalur aliran air agar segera membongkar bangunan yang didirikan. Sebab jika tidak, pemkab Maluku Tengah akan mengambil tindakan tegas dengan melakukan pembongkaran.

“Untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat yang sedang membangun di atas saluran air agar segera membongkar dengan sendiri daripada kita yang nanti bongkar kan tidak enak. Kita akan ambil sikap tegas kalau tidak membongkar karena demi ini kepentingan banyak orang, mari kita jaga kota ini menjadi kota yang nyaman bagi kita semua,” pintanya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sosok Agung Korban Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Terakhir Kali Pamit ke Keluarga Tagih Utang

Sosok Agung Korban Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Terakhir Kali Pamit ke Keluarga Tagih Utang

Regional
Setelah Diperiksa, 6 Rohingya Dikembalikan ke Kamp Penampungan Lhokseumawe

Setelah Diperiksa, 6 Rohingya Dikembalikan ke Kamp Penampungan Lhokseumawe

Regional
Mahfud MD Siap Adu Gagasan dengan Capres-Cawapres Lain dalam Debat

Mahfud MD Siap Adu Gagasan dengan Capres-Cawapres Lain dalam Debat

Regional
Gandeng Elemen Suporter dan Manajemen, Bupati Kediri Tinjau Pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati

Gandeng Elemen Suporter dan Manajemen, Bupati Kediri Tinjau Pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati

Regional
Melawan Arah, IRT Tewas di Tempat Usai Terseret Truk Trailer

Melawan Arah, IRT Tewas di Tempat Usai Terseret Truk Trailer

Regional
Wujudkan Pembangunan Inklusif, Bupati Kediri Minta Saran Teman Disabilitas

Wujudkan Pembangunan Inklusif, Bupati Kediri Minta Saran Teman Disabilitas

Kilas Daerah
Pemkab Kediri Bakal Jadikan Kerajinan Tas Rajut Karya Disabilitas sebagai Cendera Mata Tamu

Pemkab Kediri Bakal Jadikan Kerajinan Tas Rajut Karya Disabilitas sebagai Cendera Mata Tamu

Regional
Apresiasi Ketua RT dan RW, Bupati Kediri Naikkan Insentif

Apresiasi Ketua RT dan RW, Bupati Kediri Naikkan Insentif

Regional
Propam Polda Bali Periksa Oknum Polisi yang Dituding Coba Peras Pengusaha Tambang Rp 1,8 Miliar

Propam Polda Bali Periksa Oknum Polisi yang Dituding Coba Peras Pengusaha Tambang Rp 1,8 Miliar

Regional
Bupati Kediri Targetkan Persedikab Kediri Naik Kasta ke Liga 2

Bupati Kediri Targetkan Persedikab Kediri Naik Kasta ke Liga 2

Regional
Kisah Guru di Pelosok Banten, Berhenti Jadi Buruh demi Berjuang Memajukan Daerahnya

Kisah Guru di Pelosok Banten, Berhenti Jadi Buruh demi Berjuang Memajukan Daerahnya

Regional
Ketua TP-PKK Kabupaten Kediri Ajak Kaum Perempuan Hijaukan Lingkungan

Ketua TP-PKK Kabupaten Kediri Ajak Kaum Perempuan Hijaukan Lingkungan

Regional
Seorang Siswi SMP Dicabuli Pacarnya lalu Dijadikan PSK di Batam

Seorang Siswi SMP Dicabuli Pacarnya lalu Dijadikan PSK di Batam

Regional
Polisi: Agen Minta Ongkos Dahulu ke Setiap Pengungsi Rohingya Sebelum Kapal Berangkat

Polisi: Agen Minta Ongkos Dahulu ke Setiap Pengungsi Rohingya Sebelum Kapal Berangkat

Regional
Status Gunung Merapi Masih Siaga, Warga Diimbau Tak Beraktivitas di Daerah Bahaya

Status Gunung Merapi Masih Siaga, Warga Diimbau Tak Beraktivitas di Daerah Bahaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com