Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemakaman Mama Eulis, "Orang Terkaya di Bandung Barat", Sosok Dermawan dan Paranormal Terkenal

Kompas.com - 15/07/2022, 14:43 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan video warga yang memperlihatkan aktivitas ribuan orang yang memadati pemakaman "orang terkaya di Bandung Barat, Senin (11/7/2022) lalu.

Prosesi pemakaman itu adalah seorang wanita bernama Mama Hj Eulis Ratna Alsinah atau akrab disapa Mama Eulis.

Ribuan pelayat mendatangi kediaman Mama Eulis, bangunan rumah yang megah berwarna biru dengan polet kuning emas di Kampung Kebon Hui, RT 03 RW 17, Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Mama Eulis meninggal pada Minggu (10/7/2022) pukul 18.00 WIB akibat penyakit lambung yang dideritanya.

Hasil penelusuran tim Kompas.com, Mama Eulis ternyata seorang tokoh masyarakat Desa Cigugur Girang yang cukup berpengaruh, dan dikenal sebagai orang yang dermawan membantu warga sekitar.

"Mama Hj Eulis Ratna Alsinah meninggal itu hari Minggu kemarin, semua kaget. Sampai viral di medsos waktu pemakaman diantarkan ribuan orang. Memang orangnya itu terkenal humble, tapi punya sikap tegas dan keras," ujar Kepala Desa Cigugur Girang Priana dikutip dari Kompas.com, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Video Viral Pemakaman Orang Terkaya di Bandung Barat Dihadiri Ribuan Pelayat, Ternyata Paranormal Laris di Musim Politik

Dikenal dermawan dan predikat "orang terkaya di Bandung Barat"

Di tengah masyarakat, Mama Eulis tidak pernah absen dalam setiap kegiatan di Desa Cigugur Girang. Sehingga tidak heran, rumah megah miliknya dihadiri ribuan pelayat.

"Dia itu sosok yang dikenal tegas oleh warga. Dia suka membantu masyarakat sekitar. Mama juga selalu jadi donatur untuk kegiatan sosial, keagamaan, kesenian, olahraga, dan ke anak yatim itu beliau perhatian," ungkap Priana.

Priana sendiri tidak mengetahui pasti apa indikator julukan "orang terkaya di Bandung Barat" disematkan warga tak hanya karena kaya raya, namun juga sikap dermawannya yang dikenang semasa hidup.

Namun, dia mengungkapkan pernah melihat di rumah Mama Eulis banyak emas dan uang yang tidak diketahui berapa jumlahnya.

"Tentu sangat kehilangan. Tapi kalau kami di desa, mungkin karena memang keterlibatan almarhumah dan sebagai donatur tetap. Ke desa itu biasanya ngasih Rp 50 juta, Rp 30 juta, Rp 20 juta, tergantung kegiatannya," papar Priana.

Mama Eulis paranormal terkenal

Baca juga: Mengaku Bisa Gandakan Uang dan Emas, Paranormal Palsu di Sumenep Diringkus Polisi

Di balik kedermawanannya, Mama Eulis ternyata adalah seorang paranormal.

Fakta mengenai profesinya tersebut, warga sekitar sering melihat pasien datang dari berbagai kalangan, seperti pengusaha, politisi hingga selebritas.

"Dia juga kan paranormal, banyak pengusaha, artis, pejabat yang datang. Semua warga di sini sudah tahu dan kenal kalau Mama Eulis itu pananyaan," kata Priana.

Priana juga mengatakan, pasien datang ke Mama Eulis juga berasal dari kota-kota besar. Sejumlah pejabat legislatif dan ekskutif juga pernah datang kepadanya pada musim pemilu.

"Yang datang kebanyakan dari Jakarta, jadi mobil-mobil mewah pelat B itu banyak. Biasanya ramai politisi di momen pemilu, tapi kan saya enggak tahu siapa-siapanya. Cuma dia (Mama Eulis) suka cerita ke saya, baru datang orang ini, orang itu datang, artis ini, jadi banyak pasiennya," terang Priana.

Saking ramai orang yang datang, mereka terkadang rela menunggu berjam-jam menunggu Mama Eulis.

"Itu juga kalau saya datang biasanya didahulukan, padahal pasiennya di luar banyak. Dia selalu bilang biar saja, kalau enggak butuh saya, pulang saja," sebut Priana.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Puji Panuntun | Editor Gloria Setyvani Putri)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Terima Adik Digosipkan Curi Celana Dalam, Pria di Musi Rawas Aniaya Tetangga

Tak Terima Adik Digosipkan Curi Celana Dalam, Pria di Musi Rawas Aniaya Tetangga

Regional
Saat Iriana Borong Produk Kerajinan Dekranas, Duduk Lesehan dan Habiskan Puluhan Juta Rupiah

Saat Iriana Borong Produk Kerajinan Dekranas, Duduk Lesehan dan Habiskan Puluhan Juta Rupiah

Regional
Polisi Selidiki Insiden Siswi SMA yang Jatuh dan Terseret Angkot di Bandung

Polisi Selidiki Insiden Siswi SMA yang Jatuh dan Terseret Angkot di Bandung

Regional
Golkar dan PKS Resmi Berkoalisi untuk Pilkada Semarang 2024

Golkar dan PKS Resmi Berkoalisi untuk Pilkada Semarang 2024

Regional
Pria di Bima Ditangkap karena Oplos Elpiji, Raup Rp 55.000 Per Tabung

Pria di Bima Ditangkap karena Oplos Elpiji, Raup Rp 55.000 Per Tabung

Regional
Diduga Salah Gunakan Lahan Hutan Negara, Anak Bupati Solok Selatan Diperiksa 3,5 Jam

Diduga Salah Gunakan Lahan Hutan Negara, Anak Bupati Solok Selatan Diperiksa 3,5 Jam

Regional
Pj Gubernur Kalbar: Penjabat Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur

Pj Gubernur Kalbar: Penjabat Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur

Regional
Wakili Maluku Utara, TP PKK Pulau Taliabu Ikuti Sejumlah Lomba di HGK PKK Ke-52 di Solo

Wakili Maluku Utara, TP PKK Pulau Taliabu Ikuti Sejumlah Lomba di HGK PKK Ke-52 di Solo

Regional
Polda Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen CPNS di Pemprov Papua Barat

Polda Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen CPNS di Pemprov Papua Barat

Regional
Maju Pilkada Kota Tual, Kabid Humas Polda Maluku Daftar Penjaringan 5 Parpol

Maju Pilkada Kota Tual, Kabid Humas Polda Maluku Daftar Penjaringan 5 Parpol

Regional
43 Biksu Thudong Asal Thailand Mulai Berjalan Kaki dari Semarang ke Candi Borobudur

43 Biksu Thudong Asal Thailand Mulai Berjalan Kaki dari Semarang ke Candi Borobudur

Regional
PDAM Sebut Air Baku Sungai Bengawan Solo Masih Bisa Diolah meski Tercemar

PDAM Sebut Air Baku Sungai Bengawan Solo Masih Bisa Diolah meski Tercemar

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus, Pesawat Wings Air Gagal Mendarat

Gunung Ile Lewotolok Meletus, Pesawat Wings Air Gagal Mendarat

Regional
Santri di Palangkaraya Bunuh Ustazah Saat Sedang Tidur, Pelaku Mengaku Kesurupan

Santri di Palangkaraya Bunuh Ustazah Saat Sedang Tidur, Pelaku Mengaku Kesurupan

Regional
Benih Penyelundupan Lobster Ilegal Rp 35,5 Miliar yang Hendak Dikirim ke Singapura Digagalkan

Benih Penyelundupan Lobster Ilegal Rp 35,5 Miliar yang Hendak Dikirim ke Singapura Digagalkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com