Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Emak-emak Tarik Bus di Jalanan Berlumpur, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 14/07/2022, 21:14 WIB
Defriatno Neke,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BUTON UTARA, KOMPAS.com – Video emak-emak yang menarik sebuah bus di jalan berlumpur dan belum diaspal viral di media sosial, Kamis (14/7/2022).

Dalam video tersebut, seorang emak yang ada di bagian terdepan sempat menyindir pejabat daerah tentang kondisi jalan yang berlumpur tersebut. Tepatnya di jalan poros Ronta-Maligano, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara.

“Ini (jalan) adalah salah satu bukti bahwa kepemimpinan yang tidak berhasil,” teriak seorang emak sambil memegang tali.

Para emak-emak tersebut merupakan penumpang bus Damri yang terpaksa turun dari bus karena karena kendaraan yang ditumpanginya terjebak di dalam lumpur dan tak bisa bergerak.

Baca juga: Viral, Video Karyawati Bank di Baubau Berjoget dengan Pakaian Seksi, Ini Respons Pimpinannya dan Polisi

Dalam video yang berdurasi sekitar 30 detik tersebut, juga terdengar suara komando. Terlihat para emak dengan sekuat tenaga menarik bus tersebut. Tak berapa lama bus tersebut berhasil keluar dari jalanan yang berlumpur.

Seorang warga bernama Adnan mengaku melihat kejadian tersebut. Saat melintas di jalan ronta, ia melihat bus tak bisa bergerak di jalan berlumpur.

"Kemarin saya lihat ibu-ibu itu turun dari mobil bus dan ada yang ikat mobil. Jadi mereka langsung tarik itu mobil," kata Adnan.

Ia menambahkan, memang jalan poros Ronta-Maligano sudah lama rusak dan belum pernah diaspal sama sekali.

"Jadi kalau sedang musim hujan jalan ini jadi berlumpur, dan kita susah untuk melewatinya," ujarnya.

Baca juga: Foto Viral Muda-mudi Diduga Mesum di Pelabuhan Sapeken Sumenep, Polisi Turun Tangan

Diketahui, jalan rusak dan berlumpur yang terjadi di Ronta, Kabupaten Buton Utara ini sudah sekitar 20 tahun belum ada perbaikan sama sekali. 

Seorang sopir mobil, Tafa mengatakan, jalan tersebut kondisinya belum diaspal sama sekali. Sehingga bila musim hujan, jalannya menjadi berlumpur. Sementara saat musim kemarau jalanan menjadi berdebu.

“Jalannya rusak kalau musim hujan begini jadi berlumpur. Susah sekali mau lewati jalannya karena jalan tanjakan, kadang mundur lagi karena jalannya licin,” kata Tafa.

Menurut Tafa, dengan kondisi jalan yang rusak ini, ia harus banyak mengeluarkan biaya tambahan untuk kendaraannya. 

“Setiap bulan saya harus ganti shockbreaker mobil karena langsung rusak. Dengan kondisi jalan rusak begini, sudah makan waktu dan mobil jadi cepat rusak,” tambahnya.

Ia berharap, pemerintah daerah agar bisa segera memperbaiki jalan. Menurutnya dengan perbaikan tersebut akan memudahkan bagi dirinya dan juga warga lain saat menuju ke Buton Utara maupun sebaliknya.

Jalan poros Ronta-Maligano Kabupaten Buton Utara merupakan jalan provinsi Sulawesi Tenggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com