Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Regrouping" 2 SD Negeri di Kabupaten Semarang, Pemkab Sebut Kedua Sekolah Tetap Bisa Digunakan

Kompas.com - 07/07/2022, 12:23 WIB

UNGARAN, KOMPAS.com - Penolakan orangtua siswa dan warga terkait pemindahan pembelajaran dari SD Negeri Gunungtumpeng 1 ke SDN Gunungtumpeng 2, Desa Gunungtumpeng, Kecamatan Suruh, ditanggapi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang. 

Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo Priyatmo menilai sebetulnya tidak ada yang dipermasalahkan dari rencana penggabungan atau regrouping kedua sekolah tersebut.

"Masyarakat kan sebetulnya sudah setuju dengan regrouping tersebut. Jadi secara prinsip semua bisa berjalan," katanya saat dihubungi, Kamis (7/7/2022).

Baca juga: Warga dan Orangtua Murid SDN Gunungtumpeng 1 Semarang Tolak Pemindahan Sekolah

Sukaton menyampaikan, karena ada penolakan pemindahan proses belajar mengajar (PBM), maka bisa menggunakan dua sekolah tersebut untuk lokasi pembelajaran.

"Istilahnya kedua kampus bisa digunakan, tapi kepala sekolahnya hanya satu. Karena setelah digabung tersebut tidak ada lagi SDN Gunungtumpeng 1 atau Gunungtumpeng 2, yang ada hanya SD Negeri Gunungtumpeng," tegasnya.

Sukaton menambahkan, jumlah pendaftar kelas 1 di SDN Gunungtumpeng 2 hanya lima orang.

"Regrouping tersebut telah sesuai dengan regulasi yang ada. Sehingga masyarakat yang hendak menyekolahkan anaknya tidak perlu khawatir. Lokasi antar sekolah tidak terlalu jauh, hanya sekira 200 meter," imbuhnya.

Sebelumnya, pada Selasa (5/7/2022) warga mengadakan aksi pasang spanduk di SDN Gunungtumpeng 1. Spanduk yang mereka pasang berisi penolakan terhadap rencana pemindahan ke SD Negeri Gunungtumpeng 2.

Warga menilai SDN Gunungtumpeng 1 memiliki sejarah panjang dan prestasi yang baik.

Kepala Desa Gunungtumpeng Sutriyono mengungkapkan pemasangan spanduk penolakan tersebut bagian dari demokrasi.

"Warga menyatakan tidak menolak regrouping, tapi tidak mau jika pembelajaran dilakukan di SDN Gunungtumpeng 2, harus dilaksanakan di SDN Gunungtumpeng 1," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cuaca Arab Saudi Panas, PPIH Embarkasi Batam Minta Jemaah Konsumsi Oralit dan Selalu Pakai Alas Kaki

Cuaca Arab Saudi Panas, PPIH Embarkasi Batam Minta Jemaah Konsumsi Oralit dan Selalu Pakai Alas Kaki

Regional
Melihat Batik sebagai Penyampai Pesan Isu Lingkungan dalam Soramata Exhibition

Melihat Batik sebagai Penyampai Pesan Isu Lingkungan dalam Soramata Exhibition

Regional
3 Calon Sekda Pemalang yang Lolos Seleksi Tiba-tiba Dibatalkan, Ada Apa?

3 Calon Sekda Pemalang yang Lolos Seleksi Tiba-tiba Dibatalkan, Ada Apa?

Regional
Gempa M 6,0 di  Maluku Barat Daya, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 6,0 di Maluku Barat Daya, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Kasus DBD Renggut Dua Nyawa Anak di Pulau Sebatik, Dinkes Nunukan Tetapkan Status KLB

Kasus DBD Renggut Dua Nyawa Anak di Pulau Sebatik, Dinkes Nunukan Tetapkan Status KLB

Regional
Update Anak 15 Tahun Diperkosa di Parimo, 2 Pelaku Ditangkap di Kalimantan, 1 Masih Buron

Update Anak 15 Tahun Diperkosa di Parimo, 2 Pelaku Ditangkap di Kalimantan, 1 Masih Buron

Regional
Pemburu dan Peramu Terakhir di Kalimantan Perlu Peningkatan Layanan Kesehatan dan Pendidikan

Pemburu dan Peramu Terakhir di Kalimantan Perlu Peningkatan Layanan Kesehatan dan Pendidikan

Regional
Terjatuh ke Dalam Lubang yang Diduga Mengandung Gas Beracun, 3 Pekerja Tongkang Ditemukan Tewas

Terjatuh ke Dalam Lubang yang Diduga Mengandung Gas Beracun, 3 Pekerja Tongkang Ditemukan Tewas

Regional
Suku Punan Batu: Biarkan Kami Tetap Berburu, Jangan Sampai Hutan Berkurang

Suku Punan Batu: Biarkan Kami Tetap Berburu, Jangan Sampai Hutan Berkurang

Regional
Erick Thohir Buka Kans Musisi Indonesia Bisa Rekaman di Lokananta yang Selesai Direvitalisasi

Erick Thohir Buka Kans Musisi Indonesia Bisa Rekaman di Lokananta yang Selesai Direvitalisasi

Regional
Punan Batu, Pemburu dan Peramu Terakhir di Kalimantan, Diakui sebagai Masyarakat Hukum Adat

Punan Batu, Pemburu dan Peramu Terakhir di Kalimantan, Diakui sebagai Masyarakat Hukum Adat

Regional
[POPULER NUSANTARA] Cerita Siti Aisah Pulang Bawa Anak Majikan dari Taiwan | Rentetan Kronologi Sebelum Siswa SMP Athirah Ditemukan Tewas

[POPULER NUSANTARA] Cerita Siti Aisah Pulang Bawa Anak Majikan dari Taiwan | Rentetan Kronologi Sebelum Siswa SMP Athirah Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 4 Juni 2023: Pagi dan Sore Berawan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 4 Juni 2023: Pagi dan Sore Berawan

Regional
Penangguhan Tahanan Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswa FK Unand, Kuasa Hukum Tersangka: Klien Saya Punya Hak

Penangguhan Tahanan Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswa FK Unand, Kuasa Hukum Tersangka: Klien Saya Punya Hak

Regional
Satu Korban Terseret Ombak di Lombok Timur Ditemukan Tewas, 2 Masih Dicari

Satu Korban Terseret Ombak di Lombok Timur Ditemukan Tewas, 2 Masih Dicari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com