Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga dan Orangtua Murid SDN Gunungtumpeng 1 Semarang Tolak Pemindahan Sekolah

Kompas.com - 06/07/2022, 18:08 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Orangtua siswa dan warga di sekitar SD Negeri Gunungtumpeng 1 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mengadakan aksi pasang spanduk di pagar sekolah tersebut pada Selasa (5/7/2022).

Spanduk yang mereka pasang berisi penolakan terhadap rencana pemindahan ke SD Negeri Gunungtumpeng 2. Menurut seorang warga, Jatmiko, warga tidak menolak regrouping sekolah.

"Kami tidak menolak dan mendukung regrouping tersebut, tapi proses belajar harus diadakan di SDN Gunungtumpeng 1," jelasnya, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: 21 SD di Gunungkidul Pendaftarnya di Bawah 5 Siswa, Pemkab Rencanakan Regrouping

Jatmiko mengatakan, tuntutan warga tersebut karena SDN Gunungtumpeng 1 lebih berprestasi.

"Secara jumlah murid di sini juga lebih banyak, prestasi juga pernah diraih bahkan sampai tingkat nasional, selain itu historis atau sejarah sekolah ini juga lebih panjang, banyak alumni yang berprestasi," tegasnya.

Jatmiko yang mantan komite sekolah mengungkapkan bahwa aspirasi tersebut akan terus diperjuangkan oleh warga. "Karena yang kami perjuangkan tersebut tidak hanya sekadar bangunan sekolah, tapi juga sejarah panjang yang telah ada," ungkapnya.

Dikatakan, SD Negeri Gunungtumpeng 1 adalah satu dari enam sekolah dasar pertama di Kecamatan Suruh. "Karena itu warga sangat peduli dengan sekolah ini, mushola dan pagar timur itu juga jariyah dari warga," kata Jatmiko.

Diungkapkan, warga sangat mendukung regrouping sekolah. "Namun pembelajaran harus di SDN Gunungtumpeng 1, karena itu kami minta surat keputusan dari bupati harus diganti. Kami juga telah berdialog dengan kepala desa, sehingga spanduk yang kemarin terpasang kami turunkan," jelasnya.

Kepala Desa Gunungtumpeng Sutriyono mengungkapkan, pemasangan spanduk penolakan tersebut bagian dari demokrasi.

Baca juga: Adu Mulut Arist Merdeka Sirait hingga Aksi Damai Warnai Sidang Kasus Kekerasan Seksual Sekolah SPI

"Warga menyatakan tidak menolak regrouping, tapi tidak mau jika pembelajaran dilakukan di SDN Gunungtumpeng 2, harus dilaksanakan di SDN Gunungtumpeng 1," ujarnya.

Sutriyono menambahkan, Pemerintah Desa Gunungtumpeng tidak berkapasitas melakukan eksekusi pemindahan.

"Kami dari Pemdes hanya melakukan pengamanan aset dan inventaris, apalagi ini juga terkait Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pemuda dan Olahraga," ungkapnya.

Menurut dia, alasan pemindahan proses belajar mengajar direncanakan di SDN Gunungtumpeng 2 karena lokasi sekolah tersebut dekat dengan lapangan dan masih memungkinkan dilakukan pengembangan.

Baca juga: Teknisi Sekolah Bacok Kepala TU SMAN Unggulan Jakarta, Pelaku Serahkan Diri Usai Kejadian

"Terkait hal ini juga sudah ada komunikasi dengan perwakilan warga, dan kami selaku pemerintah desa akan mengawalnya," ungkapnya.

Sutriyono mengatakan, jika pembelajaran dilakukan di SDN Gunungtumpeng 2, maka bangunan SDN Gunungtumpeng 1 bisa digunakan untuk gedung TK dan balai desa.

"Saat ini kami sedang mengajukan TK Pertiwi untuk menjadi TK Pembina berstatus negeri. Selain itu juga ada rencana merintis SMK Negeri Suruh. Kami berharap dengan adanya aktivitas ini bisa meningkatkan perekonomian warga," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com