Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malin Kundang, Cerita Rakyat Sumatera Barat Tentang Nasib Anak Durhaka

Kompas.com - 04/07/2022, 17:50 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Menurut sang istri, jika Malin Kundang anak saudagar dari desa tersebut maka tak mungkin wanita tua yang miskin itu adalah ibunya.

Malin Kundang yang malu kepada sang istri segera melepaskan pelukan Mande Rubayah dan menghempaskan tubuh renta itu hingga sang ibu terjatuh.

“Saya mengenalmu wanita tua miskin tak tahu diri. Jangan sembarangan mengaku sebagai ibuku!" ujar Malin Kundang.

Mande Rubayah tidak percaya akan sikap Malin Kundang yang kasar itu masih berusaha menanyakan maksud perilaku sang anak.

“Apa maksudmu, Malin? Ini ibu, Malin. Ibu yang melahirkan dan membesarkanmu,” kata sang ibu sambil menangis.

Namun hati Malin Kundang ternyata tetap keras dan berpura-pura tak mengakui sang ibu karena tak ingin kehilangan muka di depan istrinya.

“Tak mungkin ibuku seperti engkau! Ibuku bukan orang miskin yang bau dan kotor!” kata Malin Kundang.

Malin Kundang pun akhirnya memutuskan mengajak istrinya kembali ke kapal dan pergi dari tempat itu.

Hati Mande Rubayah begitu sakit mendengar kata-kata Malin Kundang, anak semata wayang yang selalu ia tunggu dan rindukan.

Orang-orang desa yang melihat hal itu pun terpana melihat perlakuan anak kepada ibunya itu dan memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing.

Sementara Mande Rubayah yang sakit hati pun berdoa kepada Tuhan sambil terisak-isak.

Jika benar bahwa sosok yang tadi dipeluknya memang bukan sang anak maka ia merasa ikhlas.

Namun jika benar sosok tadi adalah Malin Kundang anaknya, maka Mande Rubayah berdoa agar Tuhan menghukum dengan mengutuknya menjadi batu.

Setelah Mande Rubayah selesai berdoa, sketika datang angin kencang dan badai yang menghempas kapal Malin Kundang dan membuatnya hancur seketika.

Tubuh malin kundang dan serpihan kapalnya hanyut ke tepi pantai dan seketika berubah menjadi batu.

Sumber:
www.indonesia-osaka.org
jateng.tribunnews.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Jawa Tengah

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Jawa Tengah

Regional
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Banten

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Banten

Regional
Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Main Bola di Labuan Bajo

Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Main Bola di Labuan Bajo

Regional
Kronologi Anggota TNI Tewas Dianiaya 2 Senior di Semarang, Pukulan Hantam Leher dan Dada Korban

Kronologi Anggota TNI Tewas Dianiaya 2 Senior di Semarang, Pukulan Hantam Leher dan Dada Korban

Regional
Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram

Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram

Regional
Transmisi Listrik di Bangka Tersambar Petir, Picu Pemadaman Massal

Transmisi Listrik di Bangka Tersambar Petir, Picu Pemadaman Massal

Regional
Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Regional
Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Regional
Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Regional
Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Regional
TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

Regional
Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Regional
Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Regional
Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Regional
Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com