Saat pertunjukkan dimulai, semua orang terlihat bergembira begitupula dengan Kumbang. Namun tanpa disangka, matanya menyasar pada sosok gadis yang membuatnya terpesona.
Bagi Kumbang acara tersebut tidak saja meninggalkan kemeriahan melainkan juga rasa penasaran terhadap sosok gadis yang dilihat di acara tersebut.
Setelah datang ke acara pertunjukkan itu, perangai Kumbang menjadi berubah. Ia yang biasanya kenal periang dan patuh pada orang tua mulai senang melamun dan bersikap berontak.
Baca juga: Danau Tolire: Daya Tarik, Harga Tiket, Legenda, dan Rute
Cara bicaranya yang biasanya penurut dan santun menjadi ketus dan asal bicara.
Beberapa minggu kemudian, Kumbang memutusakan pergi untuk mencari gadis yang telah memikat hatinya.
Tekadnya sudah bulat, Kumbang berangkat ke kampung seberang. Sampai di kampung itu, Kumbang selalu menanyakan tentang sosok wanita pada acara tersebut pada setiap orang yang dijumpainya.
Perlahan, ciri-ciri gadis mulai dikenali oleh orang yang ditanya Kumbang.
Usaha Kumbang tidak sia-sia, ia bertemu dengan gadis pujaan hatinya dan menyatakan cinta.
Cinta Kumbang diterima gadis dari dusun tetangga yang kemudian diketahui bernama Intan.
Kumbang memiliki kegiatan baru, ia sering pulang pergi ke kampung tetangga dan melalaikan tugasnya. Akhirnya, Kumbang berterus terang pada orang tua dan bermaksud meminang gadis tersebut.
Tanpa banyak kata, orang tua Kumbang menyetujui keinginan anaknya serta mengingatkan bahwa Kumbang berasal dari kalangan orang yang kurang berada.
Baca juga: Legenda Jayaprana dan Layonsari Asal Bali, Tragedi Cinta dan Kesetiaan pada Penguasa
Dengan membawa restu kedua orang tuanya, Kumbang memberanikan diri menemui orang tua Intan untuk melamar.
Sayangnya, lamaran Kumbang ditolak oleh orang tua Intan, seketika hatinya langsung hampa. Dunia yang penuh keceriaan mendadak menjadi duka. Tidak hanya Kumbang, Intan pun ikut berduka.
Kemudian, keduanya memutuskan untuk kawin lari. Mereka tidak memperdulikan larangan orang tua.
Pada suatu malam, Kumbang dan Intan memutuskan untuk pergi dari rumah orang tua masing-masing. Mereka bertekad untuk membina rumah tangga.