Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Beli BBM Pakai Aplikasi Tuai Keluhan Warga, Pakar: Perlu Waktu dan Edukasi adalah Kunci

Kompas.com - 01/07/2022, 05:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah warga Kota Yogyakarta mengeluhkan kebijakan pemerintah soal kewajiban pembeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi wajib memakai aplikasi mypertamina.

Kebijakan itu rencananya akan diterapkan di sejumlah kota pada 1 Juli 2022.

Joni (58), warga Kota Yogyakarta, mengatakan, kebijakan tersebut tak memudahkan masyarakat namun justru membuat ribet.

Baca juga: Ogah Pakai MyPertamina, Beberapa Warga Bandung Pilih Beli Bensin di Cimahi

Selain itu, katanya, ada kesan diskriminasi bagi warga yang tak memiliki ponsel pintar.

"Kalau suruh antre gitu kan lama harus menunjukkan itu, nggak setuju ribet dan ngerepoti. Kasihan masyarakat lain yang enggak punya HP," katanya ditemui di Selasar Malioboro, Rabu (29/6/2022).

Baca juga: Warga Yogya Keluhkan Ribet Beli Pertalite Pakai Aplikasi, Ini Penjelasan Pertamina

Senada, warga Yogyakarta lainnya, Trisno (49), juga menyoroti kebijakan itu masih belum dipahami banyak orang.

"Belum tentu paham aplikasi, misalnya orangtua kehabisan bensin harus buka-buka aplikasi. Kebanyakan yang tahu cucunya, terlalu sulit satu liter dua liter dipersulit," katanya.

Baca juga: Kasus Oknum Pegawai Bank Curi Uang Nasabah Rp 5 M di Riau, Apa Itu Phishing dan Skimming?

 

Transformasi digital

Warga Sumedang antre di SPBU Barak, Sumedang, Jabar, Rabu (29/6/2022). AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Warga Sumedang antre di SPBU Barak, Sumedang, Jabar, Rabu (29/6/2022). AAM AMINULLAH/KOMPAS.com

Dr. Antonius Budisusila, SE, M.Soc.Sc, salah satu staf Pengajar Program Studi (Prodi) Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma (USD), Yogyakarta, menjelaskan, percepatan digitalisasi pembayaran memang berpotensi memunculkan masalah.

Hal ini salah satunya karena kurangnya edukasi dan sosialisasi ke masyarakat. Selain itu, kemajuan teknologi saat ini tak diimbangi dengan edukasi digital bagi masyarakat.

"Memang akan tetap jadi masalah. Masyarakat melek banking dan e-banking masih terbatas. Lompatan ke e-payments memerlukan tingkat melek digital yang tinggi. Digital divide yang tinggi dan melek digital yang rendah menjadi masalah pada setiap introduksi digitalisasi yang terus bergulir," katanya kepada Kompas.com, Kamis (30/6/2022).

Edukasi adalah kunci

Budi menjelaskan, transformasi digital berjalan secara bertahap, dari manual hingga ke full digital.

Peran pemerintah dalam mengedukasi masyarakat seiring perkembangan teknologi informasi akan lebih dioptimalkan.

"Transformasi digital harus bertahap manual, semi hibrid, hibrid dan full digital. Sejalan itu edukasi warga harus dilakukan oleh semua lini pelayanan negara, baik pusat, daerah, maupun desa," kata pria yang juga menjadi Direktur PT Trisakti Pilar Persada di DIY dan penulis buku "Transformasi Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi Covid-19" tersebut.

"Di tengah sistem jaringan yang tidak sempurna dan belum merata, sistem backup konvensional harus dilakukan. Tepatnya ya sistem hibrid lebih on poin untuk negara kita," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

Regional
Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Regional
Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Regional
Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com