Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Korban Tenggelam di Labuan Bajo Ternyata Ibu dan Adik Artis Ayu Anjani

Kompas.com - 30/06/2022, 17:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Dua wisatawan tewas tenggelam saat kapal wisata KLM Tiana Livearboard tenggelam di wilayah Labuan Bajo pada Selasa (28/6/2022) pagi.

Dua orang tewas adalah Jumiatum Widaningsih dan anak perempuannya, Annisa Fitriani.

Diduga mereka berdua tenggelam karena tak bisa berenang. Sementara 22 orang lainnya berhasil diselamatkan.

Belakangan diketahui, dua korban meninggal dalam peristiwa kapal tenggelam tersebut adalah ibu dan adik artis/selebgram Ayu Anjani.

Dikutip dari Tribunnews, Ayu Anjan mengku sempat menawarkan ibu dan adiknya menaiki kapal yang berbeda.

Kapal yang ia tawarkan adalah kapal yang biasa ia gunakan untuk menyeberang di Taman Nasional Komodo.

"Aku sebenarnya sempat sounding sama adek aku yang ini. Kalau bisa pakai kapal aku aja," ujar Ayu Anjani, Rabu (29/6/2022).

Baca juga: Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Ibu dan Anak Meninggal, 22 Orang Selamat

Penawaran tersebut diberikan Ayu karena ia mengenal semua kru dan awak kapal yang biasa ia tumpang itu.

"Kalau kapal ku aku kan udah hapal gitu seluk beluk kapal aku, krunya juga aku tau lah tipikalnya seperti apa," tambang Ayu Anjani.

Namun, pesan yang ia sampaikan kepada ibu dan adiknya tidak mendapat respon dengan cepat. Ayu menduga pesan tersebut tidak terkirim karena keterbatasan sinyal di area tersebut.

"Tapi ternyata aku engga dikabarin," tutur Ayu.

Ayu pun mengetahui kejadian tersebut pagi hari ketika sanak saudaranya mengabarinya melalui sambungan telepon.

Baca juga: Duka Ayu Anjani Kehilangan Ibu dan Adik dalam Musibah Kapal Tenggelam di Labuan Bajo

Sempat tak percaya, Ayu akhirnya tau jika sang ibu tenggelam karena terjebak di ruangan kapal.

"Pas aku angkat udah nangis, mama katanya udah engga ada, aku pikir bercanda terus dia bilang katanya adikku ilang," ujar Ayu.

"Dari situ bilang sama, aku tanya sama dia, yang lain gimana? Trus yg bikin aku syok mama ga tenggelam karena berenang atau lagi snorkeling bukan. Mama tenggelem karena mama terjebak," sambung Ayu.

Ayu Anjani pun belum bisa menerima keadaan untuk ditinggal oleh sang ibu dan adik tercintanya.

"Itu aku ga terima, aku engga terima banget," kata dia.

Baca juga: Wabup Manggarai Barat Berharap Labuan Bajo Bisa Menjadi Destinasi Wisata Medis

Diketahui menurut Ayu, sang ibu meninggal dunia tenggelam karena terjebak di ruangan bawah kapal.

"Aku sedih karena engga ada kru yang berani turun ke bawah," ujar Ayu Anjani.

Atas kejadian tersebut, Ayu merasa sedih atas tindakan awak kapal tersebut yang tidak berani mengambil keputusan untuk segera penyelamatan para korban.

"Aku sedih karena mama engga selamat karena engga ada yg berani turun ke bawah. Padahal katanya mamaku udah minta tolong," ucap Ayu.

Selain itu, Ayu turut menyayangkan pertolongan Tim SAR yang menurutnya terlambat datang untuk segera mengevakuasi para korban tenggelamnya kapal.

"Aku menyayangkan tim SAR yang datang terlambat," tutur Ayu.

Baca juga: Keselamatan Wisatawan Jadi Prioritas, Labuan Bajo Miliki International Medical Centre

Diberitakan sebelumnya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Lalu Wahyu Efendi, menjelaskan kapal wisata itu tenggelam karena dihantam gelombang tinggi.

Menurutnya Kapal KLM Tiana Liveaboard tersebut berangkat dari Labuan Bajo menuju Pulau Padar pada Selasa pagi sekitar pukul 05.30 Wita.

"Saat tiba di perairan Pulau Kambing KLM Tiana Liveaboard yang mengangkut enumpang 18 orang, dan ABK 6 orang diterpa cuaca buruk beserta gelombang tinggi," ungkapnya.

Di saat bersamaan kapal wisata KLM Andalucia kebetulan melintas dan menyelamatkan para korban.

"Dan melaksanakan pertolongan terhadap 18 orang penumpang dan ABK 6 orang, sementara 2 orang penumpang masih dalam pencarian," jelas dia.

Evakuasi dua korban tenggelam dilakukan oleh tim SAR di Perairan Taman Nasional Komodo.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ibu dan Adik Meninggal di Labuan Bajo, Ayu Anjani Tawarkan Kapal Lain, Tapi Kabar Duka yang Didapat,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com