Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas: Apa Pun yang Disangkakan, Hak Asasi Mereka Tetap Harus Dihormati

Kompas.com - 29/06/2022, 11:36 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Kematian seorang tahanan di penjara Markas Polisi Resor (Mapolres) Empat Lawang, Sumatera Selatan, menjadi sorotan.

Dari penyelidikan polisi, korban yang merupakan tersangka kasus pemerkosaan, AP (28), tewas dianiaya tiga tahanan lainnya.

Baca juga: Diduga Dianiaya Tiga Tahanan, Tersangka Kasus Pemerkosaan Tewas di Penjara Polres Empat Lawang, Ini Faktanya

Ketiga tahanan tersangka kasus narkoba adalah Joni (23), Feriansah (20), dan Dira Aliansyah (25).

Terkait kasus itu, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyayangkan adanya insiden itu. Pihaknya menduga ada unsur kelalaian polisi dalam melakukan pengawasan.

Baca juga: Tahanan Tewas di Penjara Polres Empat Lawang, Kompolnas Sebut Ada Unsur Kelalaian Petugas

"Apa pun kejahatan yang disangkakan, mereka yang ditahan tetap harus dihormati hak-hak asasinya," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti kepada Kompas.com, Rabu (29/6/2022).

"Harus diingat, konstitusi kita melindungi HAM, KUHAP melindungi HAM, Indonesia juga sudah meratifikasi Konvensi Anti Penyiksaan, yang melarang penyiksaan dan tindakan-tindakan yang merendahkan martabat," tambahnya.

Baca juga: Tersangka Pemerkosaan di Sumsel Tewas Dianiaya Tahanan Lain, Propam Periksa Petugas Polres Empat Lawang

 

Penjelasan polisi

Ilustrasi kekerasan.Shutterstock Ilustrasi kekerasan.

Seperti diketahui, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Kombes Supriadi menjelaskan, korban diduga kuat tewas karena dianiaya tiga tahanan lainnya.

Namun demikian, Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumsel Kombes Supriadi akan melakukan pemeriksaan terhadap petugas saat insiden itu terjadi.

"Kan ada piket jaganya, kalau ada unsur kelalaian tentu akan kami lakukan tindakan tegas," kata Supriadi, Rabu (29/6/2022).

"Apakah sanksi dispilin atau kode etik nanti lihat dari hasil pemeriksaan propam," tambahnya.

Namun, pihaknya menegaskan bahwa korban telah disiksa tiga tahanan lainnya.

"Bukan dianiaya petugas, tapi karena perkelahian antartahanan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com