Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Dimulai, tapi Warga Sudah Terbayang-bayang Ribetnya Beli Pertalite Pakai MyPertamina

Kompas.com - 28/06/2022, 17:36 WIB
Perdana Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah bakal menerapkan aplikasi MyPertamina untuk masyarakat yang ingin membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite dan solar bersubsidi.

Baca juga: Begini Ribetnya Membeli Minyak Goreng di Pasar Tradisional Pakai PeduliLindungi

Untuk uji coba tahap I yang dilakukan 1 Juli, ada dua provinsi yang akan memulainya, yaitu Sumatera Barat yang meliputi Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, serta Jawa Barat meliputi Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, dan Kota Sukabumi.

Baca juga: Pro Kontra Warga Bandung Beli Pertalite Pakai MyPertamina: Sekarang Saja Antre Panjang, Ditambah Aplikasi Bakal Makin Ribet

Lalu bagaimana tanggapan masyarakat serta pengusaha SPBU terkait kebijakan itu?

Baca juga: Tidak Punya Aplikasi MyPertamina, Masyarakat Harus Daftar via Website untuk Beli Pertalite dan Solar

Edi (40), salah seorang warga Padang Panjang mengaku bingung dengan kebijakan yang dikeluarkan Pertamina itu.

Baca juga: Cara Beli Pertalite Pakai Aplikasi MyPertamina

"Bingung, belum tahu seperti apa penerapannya. Lalu kenapa tiba-tiba diumumkan?" kata Edi saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/6/2022).

Baca juga: Beli Pertalite dan Solar Pakai Aplikasi MyPertamina, Simak Caranya

Edi mengatakan, jika memang jadi diterapkan, bagaimana dengan warga yang tidak memiliki ponsel karena masih banyak warga yang miskin.

"Kemudian bagaimana dengan warga selain empat daerah itu membeli pertalite dan solar di empat daerah itu. Apakah mereka tidak bisa membeli?" kata Edi.

Menurut Edi, kebijakan tersebut harus disosialisasikan sehingga warga nantinya tidak bingung.

Warga Bukittinggi, Hendri (39) juga merasakan hal yang sama.

"Jelas bingung lah dan tambah ribet saja. Sudah lah mendapatkan pertalite dan solar susah, sekarang ditambah lagi harus mendaftar pula," kata Hendri.

Hendri juga mempertanyakan tujuan dikeluarkannya kebijakan itu. Jika hanya bertujuan agar BBM itu tepat sasaran, maka menurut dosen salah satu perguruan tinggi itu, harusnya Pertamina memperketat pengawasan di SPBU.

"Sumber ketidaktepatan sasaran itu ada di SPBU. SPBU yang menerapkannya. Jadi harusnya Pertamina meningkatkan pengawasan di SPBU ini," kata Hendri.

Hendri mengatakan, regulasi sekarang sudah cukup bagus, tinggal penerapannya saja yang perlu diperketat.

"Regulasinya sudah ada. BBM subsidi itu diperuntukkan bagi orang kurang mampu. Nah, harusnya di SPBU ini diterapkan. Mobil mewah tidak boleh, truk roda lebih dari enam tidak boleh. Tangki modif tidak boleh. Kalau ini diterapkan pasti  tepat sasaran," kata Hendri.

Menurut Hendri, kebijakan pakai aplikasi MyPertamina tidak efektif jika pengawasan di SPBU tidak maksimal.

"Saya rasa sama saja jika pengawasan di SPBU tidak maksimal. Kuncinya di SPBU," kata Hendri.

Bagaimana dengan warga Jawa Barat?

Luki Hermansyah (28), salah seorang pengendara yang mengisi bahan bakar di SPBU Cinunuk, mendukung program tersebut.

Ia melihat, penerapan sistem digital tersebut diyakini bisa mengontrol pasokan serta pengeluaran BBM.

"Saya dengar dan baca di media juga. Secara pribadi saya dukung, karena kita tahu kemarin pertalite sempat langka. Hal ini bagus buat saya, agar lebih terkontrol saja pengeluaran dan ketersediaan BBM kita," kata Luki.

Kendati menyetujui, dia menyebut aplikasi MyPertamina harus diperuntukan sesuai target.

"Mana yang layak menggunakan BBM bersubsidi dan tidak itu harus bisa disaring oleh aplikasi itu," ujarnya.

Jika masih tetap tak bisa menyaring pengguna, kata Luki, lebih baik aplikasi tersebut tak usah digunakan.

Berbeda dengan Luki, pengendara bernama Elvan Arifin Soleh (34) tidak sepakat dengan penggunaan aplikasi MyPertamina.

Ia menganggap penggunaan aplikasi tersebut akan semakin menyulitkan pengendara.

"Buat saya justru tambah ribet, kondisinya tidak pas aja, sosialisasinya terlalu mendadak," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com