Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Umi, Sinden Tunanetra yang Bertekad Menjaga Budaya melalui Tembang Jawa

Kompas.com - 25/06/2022, 20:29 WIB
Bayu Apriliano,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Alunan suara sinden membius para tamu yang menghadiri wisuda UMP yang ke-66 di Auditorium Kasman Singodimedjo Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), Sabtu (25/6/2022).

Siapa sangka, pemilik suara emas dan beberapa pengrawit merupakan penyandang disabilitas.

Meski demikian, permainan mereka tak terasa berbeda dengan musik karawitan pada umumnya.

Baca juga: Bupati Lepas Ratusan Calon Jemaah Haji, Calon Termuda di Purworejo 20 Tahun

Umi Musfiroh, salah satu sinden penyandang tunanetra, sukses membawakan tembang-tembang Jawa dengan apik.

Tembang Jawa yang dia bawakan, seperti Ketawang Mijil, Gugur Gunung, Prahu Layar, Santai Mulyo dan Jaranan.

"Saya dasarnya di vokal mas, saya senang bernyanyi sejak SD," kata Umi.

Baca juga: PMK Sudah Masuk Purworejo, Pemkab Bentuk Tim Reaksi Cepat

Umi mengungkapkan, dari belasan anggota karawitan, 6 orang di antaranya menyandang status disabilitas.

 

Bertekad melestarikan budaya Jawa

Menjadi tunanetra sejak lahir, Umi mengaku belajar karawitan hanya mengandalkan audio dari perekam suara maupun ponsel.

Meski penuh keterbatasan, ia pantang menyerah dan mempunyai tekad untuk terus melestarikan budaya Jawa melalui karawitan.

"Dengan audio belajarnya, kalau dulu sebelum di karawitan biasanya vokal diiringi alat musik organ," kata mahasiswi semester 2 Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa UM Purworejo ini.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 25 Juni 2022

 

Keterampilan menyanyikan tembang Jawa bagi tunanetra menjadi tantangan tersendiri.

Para sinden harus mengingat notasi gending, menghafal gending hingga kepekaan terhadap bunyi yang dimainkan.

Keberadaan kelompok musik karawitan di UM Purworejo ini seakan menjadi angin segar bagi para penyandang tunanetra untuk mengembangkan kemampuannya.

Kelompok ini juga didukung oleh Prodi Bahasa dan Sastra Jawa UMP.

"Keterbatasan bukan penghalang bagi penyandang disabilitas untuk berprestasi," kata Umi dengan bersemangat.

Baca juga: Pendaftaran Peserta Pemilu Dimulai 29 Juli, Tak Semua Parpol di Purworejo Akan Diverifikasi Faktual

Umi mengaku senang bisa berkumpul dengan sesama penyandang disabilitas yang lain untuk belajar bersama, terlebih dalam sebuah wadah kesenian tradisional karawitan.

Dia dan kawan-kawanya mengaku telah menghafal beberapa tembang Jawa seperti yang dibawakannya hari ini.

"Senang bisa melestarikan budaya, apalagi sekarang minat terhadap budaya Jawa semakin menurun," tuturnya wanita berhijab ini.

Bermotivasi tinggi

Pembimbing karawitan sekaligus kepala Lab bahasa UM Purworejo, Eko Santosa, menyebutkan, mahasiswa-mahasiswi disabilitas yang ikut kelompok karawitan bimbingannya mempunyai motivasi tinggi dalam melestarikan budaya Jawa, khususnya seni karawitan.

"Di kelompok kami yang difabel ada 6, hari ini yang ikut tampil ada 3, yakni Mas Sugeng, Mas Prasojo dan Mbak Umi tadi yang jadi sinden," katanya.

Kelompok karawitan yang mengakomodasi penyandang disabilitas di Kampus UM Purworejo  ini dinamainya "Surya Budaya" yang sudah berdiri sejak tahun 2006 silam.

Baca juga: Malam-malam, KSAD Dudung Abdurachman Kunjungi Kodim 0708 Purworejo

Ia mengaku dalam pembelajarannya semua anggota ini dilatih tidak hanya dalam satu posisi saja namun semua posisi dalam seni karawitan dipelajari.

Bahkan anggota yang menyandang disabilitas seperti Umi dan yang lainnya juga diberikan materi untuk memainkan alat karawitan.

Eko menyebut para disabilitas mempunyai kepekaan terhadap rasa dan suara yang tinggi dibanding anggota yang lainnya.

"Awalnya itu saya tertarik dengan suaranya mbak Umi, waktu menyanyikan tembang Mocopat kok bagus, akhirnya saya ajak untuk gabung di Karawitan mengiringi Wisuda UM Purworejo  yang ke 66 ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Regional
3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

Regional
Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Regional
Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Regional
KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

Regional
Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Regional
Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Regional
Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Regional
Ibu di Kupang yang Potong Tangan Anaknya Mengaku Kerasukan

Ibu di Kupang yang Potong Tangan Anaknya Mengaku Kerasukan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com