Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Abrasi, 2.000 Hektar Lahan Produktif di Pesisir Brebes Jadi Lautan

Kompas.com - 23/06/2022, 18:55 WIB
Tresno Setiadi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Dinas Perikanan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah mencatat sedikitnya 2.000 hektar lahan produktif di pesisir pantura Brebes saat ini kondisinya rusak parah akibat abrasi.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Brebes, Zuhdan Fanani mengatakan, lahan tersebut saat ini bahkan menjadi bagian lautan.

"Kerusakan lahan pesisir akibat abrasi itu terjadi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir," kata Zudan kepada wartawan, di kantornya, Kamis (23/6/2022).

Zuhdan mengatakan, mayoritas lahan yang rusak akibat abrasi tersebut berupa tambak produktif.

Kerusakan itu tersebar di sepanjang pesisir. Mulai dari Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung hingga Losari perbatasan Jawa Barat.

"Data kami, sampai sekarang ada 2.000 hektar lahan yang rusak akibat abrasi ini. Kerusakan paling parah terjadi di Kecamatan Brebes dan Losari," kata Zuhdan.

Baca juga: Abrasi di Pulau Sebatik Meluas, Garis Batas Negara Terancam Berubah

Zuhdan mengaku berbagai upaya sudah dilakukan untuk menekan dampak abrasi. Di antaranya melalui program penanaman mangrove hingga peninggian tanggul tambak.

"Sudah ada 4 juta batang mangrove yang ditanam di wilayah terdampak abrasi," katanya.

Zuhdan menyebut dampak abrasi yang menyebabkan banjir rob dalam dua bulan terakhir juga dirasakan masyarakat pesisir Brebes.

Dari hasil pendataan, sekitar ada 3.930 hektar tambak yang terdampak banjir rob pada bulan Mei dan Juni ini.

"Kerugiannya mencapai Rp 8,34 miliar lebih. Dampak rob itu melanda 13 desa," ungkapnya.

Ketigabelas desa itu yakni Desa Randusanga Kulon, Randusanga Wetan, Kaliwlingi, Limbangan Wetan, Sawojajar, Bangsri, Grinting, Krakahan Pengaradan, Karangdempel, Prapag Kidul, Prapag Lor dan Desa Kecipir.

"Paling parah banjir rob ini, terjadi pada Mei lalu. Kalau yang bulan ini, masih lebih kecil. Kami saat ini tengah berupaya mengusulkan bantuan bagi warga yang terdampak rob ini, baik ke kementerian hingga Baznas daerah," pungkas Zuhdan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com