Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abrasi Pantai Minahasa Selatan, Pemkab Keluarkan SK Tanggap Darurat dan Permohonan Bantuan ke BNPB

Kompas.com - 16/06/2022, 16:27 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

 

MANADO, KOMPAS.com - Akibat abrasi pantai di Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, pemerintah setempat akan mengeluarkan surat keputusan (SK) Tanggap Darurat.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan akan membuat permohonan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Surat dan proposal permohonan bantuan ke BNPB dan SK Tanggap Darurat sementara disiapkan Kaban Bencana dan Kepala Bapelitbang serta Kepala Bagian Hukum," kata Bupati Minahasa Selatan Franky Wongkar kepada Kompas.com lewat pesan singkat, Kamis (16/6/2022).

 Baca juga: Abrasi Pantai di Minahasa Selatan, Puluhan Rumah Tenggelam dan Rusak Berat, Warga Masih Mengungsi

Abrasi pantai ini terjadi di Kelurahan Bitung dan Kelurahan Uwuran Satu, Kecamatan Amurang, Minahasa Selatan, atau tepatnya di pesisir Pantai Boulevard, Rabu (15/6/2022) sekitar pukul 14.00 Wita.

Franky menambahkan, Pemkab Minahasa Selatan juga sudah melakukan berbagai langkah pascaabrasi pantai ini.

"Telah disiapkan bantuan dan kebutuhan kepada pengungsi, kemudian meminta kepada camat setempat mengumumkan dan mengkoordinasikan masyarakat untuk memgungsi ke posko yang ada," ujarnya.

"Sudah disiapkan tiga posko dan posko induk di Kelurahan Lewat, Amurang," tambahnya.

Kemudian, Satpol-PP ditugaskan untuk membagi tugas menjaga lokasi bencana. Sementara Dinas Sosial (Dinsos) menyiapkan dukungan logistik bagi pengungsi.

"Dinas Kesehatan juga telah menyiapkan petugas dan ambulans antisipasi gangguan kesehatan dari pengungsi," katanya.

Selanjutnya, Pemkab Minahasa Selatan berencana akan merelokasi pasar ikan di Amurang.

"Perlu direlokasi sementara pasar ikan, dan dikordinasikan dengan Dinas Perdagangan dan Perusahaan daerah (PD) Cita Waya Esa," sebut Franky.

Baca juga: Diduga Abrasi, 15 Rumah dan Jembatan di Pantai Amurang Minahasa Selatan Ambles

Sebelumnya diberitakan, abrasi pantai di Minahasa Selatan memgakibatkan 20 rumah warga tenggelam dan hanyut. Juga ada lima rumah, cottage atau penginapan, satu restoran dan 10 perahu yang rusak berat.

Warga yang rumahnya tenggelam terpaksa harus mengungsi di posko yang telah disediakan oleh Pemkab Minahasa Selatan.

Untuk mengetahui penyebab pasti bencana alam yang terjadi di Minahasa Selatan, sudah ditunjuk tim dari pusat untuk turun melakukan kajian.

"Tim ini difasilitasi oleh Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Minahasa Selatan Glady Kawatu.

Sejauh ini Pemkab Minahasa Selatan menyebut bencana tersebut diduga abrasi pantai, sambil menunggu kajian-kajian penyebab pasti.

"Saat ini penyebabnya kita masih menyebut abrasi pantai," ujar Glady.

Untuk saat ini kondisi di lapangan pasca-bencana sudah tertangani.

"Warga yang terdampak masih mengungsi di posko yang disiapkan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com