Dodi mengatakan, pada saat itu dirinya hanya pasrah menerima perundungan itu. Ia tidak membalas atau memberi perlawanan.
"Saya dulu belum bisa melawan, jadi hanya diam, tapi jujur di dalam hati sebenernya dongkol (kesal), tapi apa boleh buat."
"Kalau kita lawan juga nanti malah dikira merasa seperti yang mereka ucapkan jadi saya diam saja."
"Ada sebagian temen yang membela, mereka bilang 'jangan bilang gitu nanti entah-entah Dodi yang lebih sukses dari kalian' itu kata temen saya yang membela saya," jelas Dodi.
Pesan bagi pelaku bullying
Ia mengatakan, tidak semua orang bisa menerima perilaku bullying. Beruntung, ia termasuk orang yang kuat menerima cacian dan hinaan yang dilontarkan padanya.
Kata Dodi, daripada melakukan bullying berkedok peduli dengan hidup orang lain, lebih baik memberi motivasi atau membantu orang tersebut.
"Memang sebagian orang dapat menerima perkataan kasar atau bully yang kalian berikan ke si korban, tapi kalian harus ingat ada sebagian anak juga yang tidak kuat karna perkataan kasar yang kalian berikan."
Baca juga: Soal Siswa SD dan MTs Tewas Dikeroyok dan Di-bully, Pengamat: Jangan Dianggap Kasus Sepele dan Kecil
"Syukur alhamdulillah, saya salah satu anak yang kuat menghadapi lontaran perkataan kasar. Itu yang aku jadikan motivasi untuk bangkit."
"Pesan dari saya kalau kamu emang peduli untuk masa depannya, jangan kamu kasih kata yang membuat mental dia terluka, berilah motivasi yang baik dan bantu serta dukung dia untuk menjadi yang terbaik," pungkas Dodi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Dodi Sukaton, Penerima Gelar Putra Taruna Nusantara 2021 yang Pernah Dibully saat SMA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.