Saat melintasi padang Tatung, Desa Haikadabu, Kecamatan Rindi, Bapa Slow memberontak dan marah sehingga borgol terbuka.
Baca juga: Sempat Hilang Saat Cari Ikan, Nelayan di Sumba Timur Ditemukan Tewas
Bapa Slow langsung merampas benda tajam jenis celurit miliknya yang sudah diamankan polisi di belakang sandaran kursi depan kiri.
Karena membahayakan, polisi lalu mundur dan menjauhi Bapa Slow serta meminta Bapa Slow membuang celurit yang dipegang.
Polisi sempat melakukan tembakan peringatan berulang-ulang kali, tetapi tak juga dihiraukan.
"Pelaku ini justru mendekati polisi sambil menghunus celurit hendak menyerang polisi, sehingga anggota kita melakukan tindakan tegas terukur dengan cara menembak kaki kanan pelaku," ujar Fajar.
Pelaku lalu dibekuk dan dibawa ke Puskesmas Umalulu, guna mendapatkan perawatan medis.
Baca juga: Warga di Sumba Timur Diduga Jadi Mangsa Buaya, Ditemukan Hanya Tinggal Tulang
Setelah itu, polisi bergerak menangkap pelaku Pilla Ndilu alias Pilla di Desa Mburukulu, Kecamatan Pahunga Lodu.
Di hadapan polisi, Pilla mengaku keterlibatan Bernabas Nggaba Daku Ranjak alias Nggaba sehingga polisi kemudian menangkap Nggaba di rumahnya di Desa Mburukulu, Kecamatan Rindi.
"Hingga saat ini, tim Buser gabungan masih mencari keberadaan terduga pelaku JRM yang diduga menjemput para perampok di Anakalang, Kabupaten Sumba Tengah," kata Fajar.
Para pelaku dan barang bukti, kini telah diamankan di Polres Sumba Timur, untuk proses hukum lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.