KUPANG, KOMPAS.com - Hama belalang masih menyerang tanaman pertanian warga di wilayah Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Akibatnya, sejumlah petani yang tak bisa menyelamatkan tanaman padi terancam gagal panen.
Apriani Anahida, warga Desa Kondamara, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, mengungkapkan, hama belalang telah menyerang tanaman warga sejak 2021.
Baca juga: Sejak Bulan Lalu sampai Sekarang, Hama Belalang Masih Tetap Ada...
"Sampai sekarang belalang masih merajalela di semua pelosok," ujar Apriani, kepada Kompas.com, Selasa (21/6/2022) pagi.
"Di wilayah kami saat ini, sebagian petani gagal panen. Kalau di Kananggar, tidak ada satu pun yang panen, karena habis disikat hama belalang," sambung Apriani.
Menurut Apriani, sasaran belalang adalah padi yang belum keluar bulirnya atau tanaman yang masih hijau.
Apriani juga sudah berusaha mengusir belalang tersebut. Namun upayanya gagal karena tak lama belalang itu balik lagi dan makan daun padi hingga habis.
Apriani menyebut, ada beberapa petani di desanya yang berhasil panen, meski padi belum berisi merata.
Para petani nekat memanen lebih cepat karena takut dengan serangan hama belalang.
"Memang ada yang gagal panen, tetapi ada juga yang panen karena selalu waspada dengan kedatangan belalang. Mereka siap dengan berbagai gaya usir, pakai plastik-plastik yang menimbulkan bunyi-bunyian sehingga tidak sampai hinggap di padi," jelas Apriani.
Baca juga: Mandi di Sungai, 2 Remaja di Sumba Barat Daya Hilang Terbawa Arus
Ia menuturkan, bukan hanya padi saja yang jadi sasaran belalang, tetapi rumput juga ludes sehingga hewan besar seperti sapi, kerbau, serta kuda pun kewalahan dengan pakannya.
Selama ini, lanjutnya, sudah ada upaya penyemprotan. Namun bukannya berkurang, belalang justru semakin bertambah banyak.
"Harapan kami, sekiranya pemerintah tidak jemu-jemu untuk memberikan perhatian, bahkan bantuan obat-obatan untuk terus membasmi hama belalang," katanya.
"Untuk kondisi sekarang memang tidak dihiraukan lagi, karena sudah tidak ada tanaman padi lantaran sudah pada panen. Ke depannya, harus ada perhatian dari pemerintah untuk selalu siapkan obat-obatan, bahkan fasilitas lain misalnya hand sprayer sebagai alat penyemprotan," imbuhnya.
Baca juga: Petani Sumba Barat Daya Terancam Gagal Panen gara-gara Serbuan Hama Belalang
Dihubungi terpisah, Kepala Desa Lolo Ole, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya Martinus Lelu Keda, mengatakan, serangan hama belalang yang terjadi di desanya membuat petani resah karena tanaman mereka seperti jagung, padi maupun tanaman lainnya habis dimakan belalang.