KUPANG, KOMPAS.com - Hama belalang masih menyerang tanaman pertanian dan perkebunan warga di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Tenggara Timur (NTT), hingga saat ini.
"Sejak bulan lalu sampai sekarang, hama belalang masih tetap ada. Tanaman milik warga jadi sasaran," ujar Camat Wewewa Barat Antonius Kette, kepada Kompas.com, Kamis (16/6/2022) malam.
Baca juga: Apa Itu Belalang kembara, Hama yang Meneror Petani Sumba NTT?
Menurut Antonius, hama belalang yang semula hanya menyerang tanaman warga di beberapa lokasi saja, kini sudah menyebar merata di semua kecamatan.
"Sebagian besar desa di Kabupaten Sumba Barat Daya sekarang sudah diserang hama belalang," kata Antonius.
Antonius menyebut, tanaman milik warga seperti padi, jagung, kelapa dan pisang, semuanya rusak diserang hama belalang yang jumlahnya sangat banyak.
Pihak kecamatan bersama Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya serta masyarakat setempat telah turun ke lokasi berkumpulnya belalang untuk melakukan penyemprotan secara manual.
Namun, pihaknya mengalami kesulitan dan tidak mampu membasmi hama belalang.
Penyemprotan pun hanya bisa dilakukan pada malam hari karena saat siang belalang terbang tinggi.
Akibat hama belalang yang menyerang tanaman, warga terancam gagal panen tahun ini.
"Kami berharap, pemerintah pusat dan propinsi dapat membantu sarana prasarana seperti obat-obatan dan mesin untuk penyemprotan," kata Antonius.
Baca juga: Petani Sumba Barat Daya Terancam Gagal Panen gara-gara Serbuan Hama Belalang
Karena, kata dia, belalang saat ini sudah menyebar merata di Pulau Sumba.
"Ini tentu harus ditangani secara terpadu dan serentak, agar bisa menekan populasinya dan bahkan bisa dimusnahkan," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.