Penyerangan itu terjadi saat warga mempertahankan lahan perkebunan kelapa sawit milik mereka.
Sore itu, warga tengah mempertahankan lahannya usai menang banding di pengadilan terkait dualisme kepengurusan Koperasi Produsen Petani Iyo Basamo Desa Terantang.
M Zaki (20), salah seorang korban, menjelaskan, sebelum penyerangan terjadi, dia bersama petani lainnya sedang berada di lahan sawit.
Baca juga: Ditemui Bupati Kampar, Petani Sawit yang Jadi Korban Penyerangan Menangis: Tolonglah Kami, Pak
"Kami sudah hampir sebulan mempertahankan lahan kami. Jadi, kami menduga ada orang-orang suruhan datang ke lahan dengan tujuan mengusir kami. Mereka bawa samurai, besi, dan melempar kami dengan batu,” paparnya.
Zaki mengungkapkan, warga sudah melarang orang-orang itu memasuki perkebunan. Namun, gerombolan itu tetap memaksa masuk.
“Namun, preman itu datang menyerang kami. Kami tidak melawan, kami hanya berusaha menghindar, karena kami tidak mau main kekerasan. Preman itu yang menyerang kami. Banyak petani yang terluka. Ada juga anak-anak dan ibu-ibu yang berdarah-darah,” bebernya.
Baca juga: 5 Fakta Petani Sawit di Kampar Riau Diserang Kelompok Bersenjata hingga 17 Pelaku Ditangkap
Terkait penyerangan terhadap petani sawit di Desa Terantang, polisi telah menangkap 17 orang pelaku.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Riau Kombes Sunarto.
Sunarto menerangkan, penangkapan dilakukan lantaran pelaku menyerang warga petani sawit, hingga mengakibatkan sejumlah orang terluka, termasuk wanita dan anak-anak terluka.
"Sebanyak 17 orang diamankan, dan saat ini menjalani pemeriksaan secara intensif oleh pihak Kepolisian Polres Kampar di-back up Ditreskrimum Polda Riau. Petugas melakukan pendalaman untuk mengetahui tentang peran mereka masing-masing saat kerusuhan terjadi," tandasnya, Senin (20/6/2022).
Baca juga: Saat Warga di Kalimantan Selatan Tolak Ganti Rugi Sawit Murah, Diteror, hingga Lahannya Digusur
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: Gloria Setvani Putri, Reni Susanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.