Namun, anak pelaku berinisial F yang diketahui selama ini tinggal bersama pelaku tak ditemukan.
Petugas kemudian mencari anak tersebut di sekitaran rumah pelaku.
"Kami bersama warga mencari anak pelaku di belakang rumahnya yang terdapat sedikit hutan dekat pinggiran Sungai Siak. Jadi, disitulah ada warga menemukan potongan tubuh korban. Di situ barulah kami yakin yang dipegang pelaku tadi adalah organ tubuh (hati) anaknya. Kami yakin pelaku sudah mengeksekusi anaknya," ujar Ricky.
Petugas kemudian melakukan pencarian potongan tubuh korban lainnya dan menumukannya di dekat pinggiran sungai.
Petugas kemudian membawa pelaku ke rumah sakit.
Setelah itu, petugas melanjutkan pencarian organ tubuh korban yang masih hilang hingga menjelang malam.
"Beberapa organ tubuh korban kami temukan lagi. Organ tubuh korban kami temukan sekitar pukul 17.30 WIB. Karena, waktu itu air sungai sedang pasang, jadi tempat dia membuang organ tubuh korban tergenang air. Setelah air surut usai maghrib, kami cari lagi dan menemukannya," sebut Ricky.
Namun, masih ada bagian tubuh korban yang belum ditemukan. Untuk bagian tubuh yang ditemukan sudah dimakamkan.
Baca juga: 4 Fakta Ayah Mutilasi Anak Kandung 9 Tahun di Inhil Riau, Korban Sempat Pinjam Jilbab untuk Sekolah
Karena ada indikasi ODGJ, pelaku dibawa petugas ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan di Kota Pekanbaru untuk diobservasi kejiwaannya.
Sementara itu, saat pelaku memutilasi anaknya, Ricky menyebut tidak ada warga sekitar yang mendengar sesuatu dari rumah pelaku.
Karena warga tidak menaruh curiga kepada pelaku selama ini.
Pelaku selama ini tinggal berdua dengan anaknya. Pelaku sudah cerai dengan istrinya sejak korban masih bayi.
Pagi harinya, pelaku sempat pergi belanja ke warung dengan anaknya sekitar jam 10.00 WIB membeli nasi dan rokok. Setelah itu, pelaku pergi menjala udang dan menjualnya ke warung.
Korban yang duduk di bangku kelas dua SD itu juga sempat pergi meminjam jilbab kepada anak Ketua RT setempat. Namun, pelaku melarang dan mengembalikan jilbab tersebut kepada pemiliknya.
"Anaknya ini sekolah SD kelas dua mau naik kelas tiga. Saat itu tidak sekolah karena habis ujian," kata Ricky.
Menurutnya, pelaku mengeksekusi putrinya itu sekitar pukul 12.00 WIB.
Termenung sedih dan tak bisa tidur
Ricky mengaku, sempat termenung setelah mengetahui benda yang hendak diserahkan pelaku kepada petugas adalah hati anaknya.