Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pencari Cacing Laut untuk Induk Udang Vaname, sejak Pagi Buta Beradu Cepat dengan Air Pasang

Kompas.com - 14/06/2022, 16:32 WIB
Dewantoro,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Seolah tak peduli dengan cuaca panas, sejumlah pria membongkar tanah tambak di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, pada Senin (13/6/2022) menggunakan tangannya.

Tampak jelas mereka mencari sesuatu di dalam tanah lumpur itu sambil membawa ember hitam.

Hampir setengah badannya masuk ke dalam lumpur. Mengambil sesuatu dari dalamnya, jika sudah dapat dan dimasukkan ke ember, mereka akan bergeser satu meter ke arah lain. Hal ini dilakukan sejak pagi buta.

Dari kejauhan, sesuatu yang dimasukkan ke dalam ember itu mirip tali panjang berwarna coklat.

Baca juga: Kisah Calon Jemaah Haji Termuda di Tanjungpinang, Wirausaha Sejak SD hingga Berhaji saat Kuliah

Ketika ditanya benda apa yang diambilnya dari dalam lumpur, sambil berteriak mereka menyebut cacing laut.

Angin yang kencang membuat mereka harus berbicara dengan suara keras.

Tak peduli panas terik, dua orang warga di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan,Deli Serdang pada Senin (13/6/2022) mencari cacing laut. Mereka mencari cacing laut dari pukul 05.00 WIB dan beradu cepat dengan air pasang.KOMPAS.COM/DEWANTORO Tak peduli panas terik, dua orang warga di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan,Deli Serdang pada Senin (13/6/2022) mencari cacing laut. Mereka mencari cacing laut dari pukul 05.00 WIB dan beradu cepat dengan air pasang.

Salah satu dari mereka mengaku sudah sejak pukul 06.30 WIB berada di area tambak itu, bahkan ada yang sudah datang sejak pukul 05.00 WIB.

Cacing laut ini juga kerap disebut dengan nama pumpon.

Bentuknya sama dengan cacing tanah, tetapi ukurannya lebih besar. Panjangnya bisa mencapai 70 sentimeter.

Namun, kali ini rata-rata yang didapat para pria ini berukuran 20-30 sentimeter. Ukuran bukan jadi soal, yang penting target mereka harus terpenuhi. Minimal mendapat 3 kilogram pumpon atau cacing laut.

"Harus dari pagi sampai siang, bisa sampai jam 11.00 atau jam 14.00 WIB. Enggak bisa lebih dari jam itu, soalnya air pasang. Ini nanti dijual ke pengumpul, Rp 50.000 per kg," kata seorang pria yang badannya sudah penuh lumpur.

Ketua Kelompok Tani Bakti Nyata, di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang menyebut cacing laut merupakan salah satu potensi di Hutan Kemasyarakatan (HKm) yang dikelolanya.KOMPAS.COM/DEWANTORO Ketua Kelompok Tani Bakti Nyata, di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang menyebut cacing laut merupakan salah satu potensi di Hutan Kemasyarakatan (HKm) yang dikelolanya.

Agar induk udang vaname mau kawin

Ditemui di lokasi, Ketua Kelompok Tani Bakti Nyata Salamin Yahya mengatakan, pengambilan cacing laut sudah dilakukan sejak lebih dari 15 tahun yang lalu.

Dalam satu hari, dia menampung sedikitnya 10 kg cacing laut yang ditangkap warga.

Sebenarnya, lanjut Salamin, permintaan bisa mencapai 35 kg per hari. Namun, untuk saat ini, dia masih membatasi pasokan.

"Cacing laut ini untuk makan induk udang vaname, fungsinya untuk hormon. Tanpa ini, induk udang vaname tak kawin," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Regional
Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok dan Sayuran di Kebumen Naik

Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok dan Sayuran di Kebumen Naik

Regional
9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

Regional
Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Regional
Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Regional
Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Regional
Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Regional
Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Regional
Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Regional
Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Regional
Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Regional
Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com