MAMUJU, KOMPAS.com – Gempa berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) pada Rabu (8/9/2022). Padahal masyarakat Mamuju belum sepenuhnya pulih dan bangkit dari keterpurukan ekonomi dan psikologis akibat gempa tahun 2021.
Sebagian masyarakat mulai membenahi rumahnya yang sempat ambruk akibat gempa magnitudo 6,2 tahun lalu.
Namun akibat gempa yang terjadi pekan lalu membuat rumah yang sedang dibangun ambruk lagi.
Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Mamuju menjadi salah satu titik lokasi terparah yang terdampak gempa magnitudo 5,8. Puluhan rumah warga korban gempa di lokasi tersebut rusak ringan, sedang hingga berat.
Baca juga: Kisah Radiawati, Rumahnya 2 Kali Hancur Dalam Setahun akibat Gempa Mamuju
Rumah milik seorang warga bernama Jumadil menjadi salah satu yang rusak parah akibat gempa. Rangka dan dinding tembok di sekeliling rumahnya yang baru setengah jadi dibangun usai gempa tahun lalu, kemarin ambruk lagi untuk kedua kalinya.
Dia mengaku stres berat karena jerih payahnya sebagai petani kebun untuk membangun rumah hilang seketika. Dia mengatakan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit dari penghasilannya yang tak seberapa untuk membaangun rumahnya.
“Saya sudah pasrah saja. Belum rampung seluruhnya dibangun sekarang ambruk lagi. Ini kami bingung bagaimana membangun kembali. Bencana pertama saja belum bisa dibenahi sekarang malah ambruk lagi,” katanya saat ditemui di rumahnya, Senin (13/6/2022)
Meski kembali ditimpa musibah bencana gempa, dia berusaha untuk tetap tegar menghadapinya. Bahkan dia mengaku bersyukur karena bisa lolos dari reruntuhan rumah saat diguncang gempa pekan lalu.
Jumadil kini terpaksa membangun tenda darurat di samping reruntuhan rumahnya. Jumadil berharap bisa mendapatkan bantuan perbaikan rumah. Pasalnya saat gempa tahun lalu, dirinya tak mendapatkan bantuan apa pun untuk perbaikan rumahnya.
Jumadil mengatakan hingga saat ini keluarganya belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. Baik berupa makanan cepat saji, sembako maupun bantuan sosial lainnya.
"Iya belum ada bantuan masuk. Semoga pemerintah bisa memberikan perhatian kepada masyarakat lingkungan Salunangka dan lingkungan Alla" ujarnya.
Menurut Jumadil seharusnya pemerintah membentuk tim verifikasi untuk memastikan tingkat kerusakan akibat gempa. Pasalnya hal ini tidak cukup hanya diserahkan kepada aparat dusun dan desa yang dinilainya kadang subyektif.
Dia mengatakan pada bencana gempa setahun lalu, ada warga yang rumahnya ambruk total tak mendapat bantuan renovasi apa pun. Sementara banyak rumah yang dinding atau fondasinya retak saat malah mendapat bantuan perbaikan rumah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.