Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Diguncang Gempa, Mamuju Diterjang Banjir, Warga Kembali Mengungsi

Kompas.com - 13/06/2022, 18:37 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Setelah diguncang gempa berkekuatan Magnitudo 5,8, banjir bercampur lumpur menerjang Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada Minggu (12/6/2022). Puluhan warga terdampak banjir masih mengungsi di Terminal Simbuang.

Pada Senin (13/6/2022) sore, warga terlihat membuat tenda-tenda darurat di ruang tunggu. Ada juga sebagian warga yang memanfaatkan tempat duduk terminal sebagai tempat tidur.

"Kami tidur seadanya di tempat duduk ruang tunggu terminal karena tidak ada tenda yang disiapkan," kata salah seorang pengunsi, Firman, Senin (13/6/2022), seperti dilansir Antara. 

Baca juga: Belasan Mobil Damkar Dikerahkan Atasi Banjir Surabaya

Dia mengungkapkan sebagian besar pengungsi di Terminal Simbuang, merupakan warga di sekitar bantaran Sungai Karema yang rumahnya sangat terdampak banjir.

Walaupun saat ini air sudah surut dan banyak warga yang mulai membersihkan rumah mereka, namun Firman mengaku masih akan bertahan di pengungsian. Hal ini karena rumahnya rusak dan dipenuhi lumpur.

"Siapa yang mau tinggal seperti ini. Kami bersama lebih 100 warga lainnya masih bertahan karena rumah kami rusak dan dipenuhi lumpur," tuturnya.

Dia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki rumah mereka.

"Kami berharap, ada perhatian dari pemerintah sebab tidak mungkin kami memperbaiki rumah kami dalam kondisi seperti ini," ujar Firman.

Dia mengatakan trauma beberapa bencana yang terjadi di Mamuju masih membayangi masyarakat. Mulai dari banjir bandang empat tahun silam, gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2 pada Januari 2021 hingga gempa berkekuatan Magnitudo 5,8 pekan lalu.

"Saat gempa pekan lalu, kami juga mengungsi di sini (Terminal Simbuang). Dan berselang sehari setelah kembali ke rumah, kami kembali mengungsi di Terminal Simbuang," kata Firman.

Warga lainnya, Sisilia mengaku masih akan tetap bertahan di tempat pengungsian di Terminal Simbuang karena rumahnya rusak diterjang banjir bercampur lumpur.

"Hanya sekitar setengah jam air tiba-tiba naik sehingga kami langsung mengungsi ke sini. Hanya sedikit baju yang bisa kami bawa. Sementara sebagian pakaian anak-anak saya dan suami terbawa air," tutur Sisilia yang mengungsi bersama dua anaknya.

Saat ini kata dia, yang paling dibutuhkan para pengungsi adalah tenda, pakaian anak-anak dan pakaian bekas untuk orang dewasa.

"Selain rumah rusak, banyak perabotan rumah juga hanyut. Kalau bantuan makanan lumayan, begitupun dengan obat-obatan dan susu untuk anak-anak, tadi sudah ada yang memberikan bantuan," tutur Sisilia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com