Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Karantina untuk Pencegahan PMK, Harga Sapi Kurban di Perbatasan RI–Malaysia Naik Rp 2 Juta

Kompas.com - 13/06/2022, 16:30 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Mekanisme karantina 14 hari yang menjadi syarat bagi hewan kurban sebelum dikirim ke luar pulau, menjadi keluhan para pedagang sapi.

Salah satu pedagang besar sapi di Nunukan, Kalimantan Utara, Andi Sose, mengeluhkan pengeluaran selama masa karantina di Parepare Sulawesi Selatan.

"Kita harus bayar penggembala dan pakan. Setidaknya habis Rp 5 juta selama 14 hari karantina," ujarnya, Senin (13/6/2022).

Baca juga: Pemkab Malang Diminta Terbitkan Status Darurat Terkait Kasus PMK

Selain keluar biaya tambahan untuk karantina, Andi Sose juga harus membayar sekitar Rp 800.000 untuk 30 ekor sapi yang mendapat tes PCR dan pengecekan petugas veteriner.

Perlakuan ini dikatakan berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana binatang kurban tidak wajib karantina.

Sehingga harga sapi masih terkesan normal, di kisaran Rp 18 juta-an untuk yang berbobot 100 Kg.

Namun saat ini, sapi-sapi Bali milik Andi dibanderol Rp 20 juta untuk sapi berbobot 100 Kg, dan Rp 21 juta, untuk sapi dengan bobot 110 Kg.

"Kalau biaya vaksinnya tidak terlalu mahal, jadi total biaya yang keluar hampir Rp 6 juta. Itulah yang menjadi alasan mengapa harga sapi sekarang naik Rp 2 juta, dibanding tahun lalu," jelasnya.

Ia menambahkan, sapi-sapi di Nunukan yang merupakan perbatasan RI–Malaysia ini, memang hampir semua didatangkan dari Sulawesi.

Saat ini, status Sulawesi yang merupakan daerah bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), memberi rasa aman dan ketenangan bagi para penjual sapi di Nunukan.

Menjelang Hari Raya Idul Adha, biasanya Andi Sose mendatangkan sekitar 65 sampai 70 ekor sapi.

"Kita juga harus berhitung keuntungan setelah diwajibkan membayar biaya karantina dan tes laboratorium. Tapi Alhamdulillah, minat pembeli hewan kurban tidak menurun meski harga naik," katanya.

Baca juga: Curhat Penjual Daging di Pamekasan, Banyak yang Tutup Lapak Imbas PMK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com