Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat PMK Habis, Hewan Ternak di Palembang Terpaksa Diberikan Paracetamol dan Amoxicillin

Kompas.com - 13/06/2022, 11:06 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Para peternak sapi di Palembang, Sumatera Selatan, kesulitan mendapatkan obat Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK). Akibatnya, mereka terpaksa memberikan paracetamol dan amoxicillin.

Seperti diketahui, paracetamol dan amoxicillin selama ini digunakan sebagai obat manusia. Namun para peternak tak ada pilihan lain selain menggunakannya untuk pengobatan hewan ternaknya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palembang, Sayuti mengatakan, stok obat yang mereka miliki mulai habis. Sedangkan pasokan obat untuk hewan yang terpapar virus PMK banyak diperuntukkan untuk Jawa.

Baca juga: Cerita Bripka Sutrisno Jadi Dalang Wayang Kulit, Sampaikan Pesan Cegah Meluasnya PMK di Wonogiri

“Stok kami sudah mulai habis untuk kebutuhan kabupaten/kota di Sumsel. Sehingga para peternak dan dokter hewan terpaksa memberikan obat manusia seperti paracetamol dan amoxicillin ke sapi yang terpapar PMK, sebagai langkah alternatif,” kata Sayuti, Senin (13/6/2022).

Sayuti mengaku telah berupaya mendapatkan pasokan obat PMK dengan berkoordinasi bersama Direktorat Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Balai Veteriner Lampung, dan Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI).

Sebab, bila pasokan obat tak dikirim, penyebaran virus PMK akan semakin meluas dan menyasar sapi milik peternak. Hal ini menimbulkan kerugian terhadap masyarakat.

“Palembang sudah 1.000 lebih terpapar, kalau tidak segera diobati maka sapi-sapi yang terpapar PMK akan mati dan penyebarannya makin luas,” beber dia.

Baca juga: Bupati Bandung Sebut Lokasi Pemakaman Eril Akan Dijadikan Pusat Dakwah Cimaung

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Sumatra Selatan (PDHI Sumsel) Jafrizal menambahkan, ada tiga jenis obat penanganan PMK pada sapi yang habis, yakni antihistamin, vitamin, dan obat penurun demam.

Ketiga jenis obat tersebut merupakan penanganan utama bagi sapi yang sudah terpapar PMK.

“Agar penyembuhan hewan terkena PMK ini cepat, kami membutuhkan tiga obat itu. Harapannya segera dikirim agar pengobatannya bisa merata,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com