Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irwan Suhanda
Editor dan Penulis

Editor dan Penulis

Borobudur dan Daoed Joesoef

Kompas.com - 10/06/2022, 14:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

INGAT Candi Borobudur ingat Daoed Joesoef (almarhum). Kenapa hal ini saya kaitkan?

Alasannya, Daoed Joesoef sendiri mengakui telah terjadi keterikatan secara fisik dan idiil antara dirinya dengan Candi Borobudur.

Hal ini berawal ketika Daoed Joesoef sekolah dan bermukim di Yogyakarta pada 1946-1949, tetapi kontak fisik pertama Daoed Joesoef dengan Borobudur terjadi pada 1953.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed JoesoefKompas/Anton Wisnu Nugroho (INU) Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef
Ketika itu, Daoed Joesoef mengajak sahabat karibnya yang bernama Adi Putera Parlindungan (pada saat itu tengah kuliah di UGM), melihat secara dekat Candi Borobudur.

Pada saat mereka tiba di candi tersebut, Daoed Joesoef melihat dengan jelas keadaan Candi Borobudur waktu itu tampak menyedihkan, mengenaskan.

Tanahnya mulai miring, semak belukar hampir menutupi setiap sudut candi, kusam, relief yang serba miring dipenuhi lumut, arca banyak yang rusak, kotoran burung di sana-sini, sampah di mana-mana berserakan.

Kondisi Candi Borobudur tampak rusak parah, bisa jadi sewaktu-waktu akan runtuh begitu saja.

Tanah yang mulai melesak, ditambah cuaca panas dan hujan yang menggerus setiap hari. Apalagi kelak diketahui bahwa candi ini tidak memiliki fondasi.

Daoed tercenung melihat warisan budaya nasional ini. Mungkin tanpa disadari bahwa kunjungannya ini kelak membawanya kepada panggilan sejarah bahkan bisa dibilang suratan takdir (destiny).

Sorbonne dan UNESCO

Semasa Daoed Joesoef masih hidup, beberapa kali saya berkunjung ke rumahnya di daerah Kemang. Rumah yang asri, luas, dan ada SD Kupu-kupu yang dikelola anaknya.

Kedatangan saya ke rumahnya pada waktu itu berkaitan dengan beberapa buku yang siap diterbitkan Penerbit Buku Kompas.

Di antaranya buku Emak, Studi Strategi, Rekam Jejak Anak Tiga Zaman, Aneka Masalah Kehidupan Bersama, Borobudur, Teman Duduk.

Pertemuan terakhir saya dengan Daoed Joesoef ketika merevisi buku Borobudur. Dari sinilah saya ketahui secara langsung keterlibatan Daoed Joesoef dalam pemugaran Candi Borobudur, baik ketika bernegosiasi dengan UNESCO maupun pelaksanaan pemugaran hingga selesai.

Daoed Joesoef bersyukur secara langsung ikut menangani usaha penyelamatan Candi Borobudur.

Bagaimana awal Daoed Joesoef ikut menangani pemugaran ini? Ketika itu Daoed Joesoef sedang kuliah di Universitas Sorbonne, Paris.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com