Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Kokonao, Jejak Pendidikan di Papua (Bagian 1)

Kompas.com - 10/06/2022, 08:15 WIB
Roberthus Yewen,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Karena jumlah siswa yang semakin banyak, sekolah dasar di Kokonao tak hanya mendidik anak-anak dari kelas 1 sampai 4. Namun, dilanjutkan sampai kelas 6.

Setelah lulus, anak-anak itu dikirim ke Fak-fak untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah guru di Opleiding Doorp School (OPS) dengan masa pendidikan tiga tahun.

Sedangkan siswa yang ingin melanjutkan ke Missie Hoogere Burger School (HBS) akan dikirim melanjutkan pendidikan di Hollandia Binnen atau sekarang dikenal sebagai Jayapura.

“Nanti sekolah di Kokonao. Lalu setelah lulus nanti guru-guru akan tanya yang ingin melanjutkan menjadi guru akan dikirimkan ke Fak-fak. Sementara yang ingin melanjutkan HBS akan dikirimkan ke Hollandia (Kota Jayapura),” kata Eman.

Periode emas pendidikan di Kokonao

Eman mengatakan, Kokonao menjadi salah satu pusat peradaban pendidikan di Papua pada 1928-1960-an.

“Kokonao ini memang kota tua yang dahulu menjadi pusat peradaban pendidikan, pemerintahan, dan misi pelayanan Katolik. Hal inilah yang membuat banyak anak-anak yang datang melanjutkan sekolah di Kokonao,” kata Eman.

Pastor dan guru misionaris yang ditugaskan di pedalaman Papua, khususnya Meepago, Moni, dan Amungme, akan menyuruh orangtua mendaftarkan anaknya yang masuk usia sekolah ke Kokonao.

Anak-anak yang bersekolah di Kokonao akan diantarkan oleh orangtua masing-masing. Mereka didampingi pastor dan guru misionaris ke Kokonao.

Anak-anak yang berasal dari Paniai dan Deiyai biasanya diantar menggunakan pesawat milik Belanda. Mereka mendarat di Danau Paniai karena belum ada bandara saat itu.

Sedangkan anak-anak dari Mapia dan Meonemani diantar orangtuanya dengan berjalan kaki ke Kokonao.

“Perjalanan untuk mengantarkan anaknya dari daerah Mapia dan Wagete serta Monemani dengan berjalan kaki ke Kokonao hampir sekitar 13 hari perjalan atau dua minggu,” ujar Eman.

“Orang-orang tua ini sering juga mengunjungi anak-anaknya yang sekolah di Kokonao. Dalam satu tahun, biasanya dua kali mereka mengunjungi anak-anak mereka yang disekolahkan di Kokonao,” tambahnya.

Eman menyatakan, Kokonao merupakan salah satu kota tua yang sejak dulu berperan penting membangun sumber daya manusia di Papua.

Tak heran, banyak tokoh Papua yang merupakan lulusan pendidikan di Kokonao.

“Banyak sekali guru-guru dan orang-orang hebat dahulu di Papua yang lahir dari sekolah yang ada di Kokonao, sehingga tak salah jika Kokonao disebut sebagai kota tua yang melahirkan peradaban pendidikan di Papua,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Daftar Parkir Berlangganan, Ketua Komisi I DPRD Batam Tetap Ditagih Tarif Parkir

Sudah Daftar Parkir Berlangganan, Ketua Komisi I DPRD Batam Tetap Ditagih Tarif Parkir

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 500 Meter

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 500 Meter

Regional
Langar Perda Solo, Belasan Baliho Bakal Cagub Jateng Dicopot

Langar Perda Solo, Belasan Baliho Bakal Cagub Jateng Dicopot

Regional
Viral, Video Kecelakaan CBR Vs Vario di JJLS Gunungkidul, Satu Tewas

Viral, Video Kecelakaan CBR Vs Vario di JJLS Gunungkidul, Satu Tewas

Regional
Banjir Tutup Badan Jalan di Maluku Tengah, Pengendara Motor Harus Bayar Rp 20.000

Banjir Tutup Badan Jalan di Maluku Tengah, Pengendara Motor Harus Bayar Rp 20.000

Regional
Sungai Meluap, Jembatan Penghubung 3 Kabupaten di Pulau Seram Maluku Terancam Ambruk

Sungai Meluap, Jembatan Penghubung 3 Kabupaten di Pulau Seram Maluku Terancam Ambruk

Regional
Tak Kuat Menanjak, Truk Tanah Hantam Pos Polisi hingga Hancur

Tak Kuat Menanjak, Truk Tanah Hantam Pos Polisi hingga Hancur

Regional
Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Regional
Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com