Karena jumlah siswa yang semakin banyak, sekolah dasar di Kokonao tak hanya mendidik anak-anak dari kelas 1 sampai 4. Namun, dilanjutkan sampai kelas 6.
Setelah lulus, anak-anak itu dikirim ke Fak-fak untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah guru di Opleiding Doorp School (OPS) dengan masa pendidikan tiga tahun.
Sedangkan siswa yang ingin melanjutkan ke Missie Hoogere Burger School (HBS) akan dikirim melanjutkan pendidikan di Hollandia Binnen atau sekarang dikenal sebagai Jayapura.
“Nanti sekolah di Kokonao. Lalu setelah lulus nanti guru-guru akan tanya yang ingin melanjutkan menjadi guru akan dikirimkan ke Fak-fak. Sementara yang ingin melanjutkan HBS akan dikirimkan ke Hollandia (Kota Jayapura),” kata Eman.
Periode emas pendidikan di Kokonao
Eman mengatakan, Kokonao menjadi salah satu pusat peradaban pendidikan di Papua pada 1928-1960-an.
“Kokonao ini memang kota tua yang dahulu menjadi pusat peradaban pendidikan, pemerintahan, dan misi pelayanan Katolik. Hal inilah yang membuat banyak anak-anak yang datang melanjutkan sekolah di Kokonao,” kata Eman.
Pastor dan guru misionaris yang ditugaskan di pedalaman Papua, khususnya Meepago, Moni, dan Amungme, akan menyuruh orangtua mendaftarkan anaknya yang masuk usia sekolah ke Kokonao.
Anak-anak yang bersekolah di Kokonao akan diantarkan oleh orangtua masing-masing. Mereka didampingi pastor dan guru misionaris ke Kokonao.
Anak-anak yang berasal dari Paniai dan Deiyai biasanya diantar menggunakan pesawat milik Belanda. Mereka mendarat di Danau Paniai karena belum ada bandara saat itu.
Sedangkan anak-anak dari Mapia dan Meonemani diantar orangtuanya dengan berjalan kaki ke Kokonao.
“Perjalanan untuk mengantarkan anaknya dari daerah Mapia dan Wagete serta Monemani dengan berjalan kaki ke Kokonao hampir sekitar 13 hari perjalan atau dua minggu,” ujar Eman.
“Orang-orang tua ini sering juga mengunjungi anak-anaknya yang sekolah di Kokonao. Dalam satu tahun, biasanya dua kali mereka mengunjungi anak-anak mereka yang disekolahkan di Kokonao,” tambahnya.
Eman menyatakan, Kokonao merupakan salah satu kota tua yang sejak dulu berperan penting membangun sumber daya manusia di Papua.
Tak heran, banyak tokoh Papua yang merupakan lulusan pendidikan di Kokonao.
“Banyak sekali guru-guru dan orang-orang hebat dahulu di Papua yang lahir dari sekolah yang ada di Kokonao, sehingga tak salah jika Kokonao disebut sebagai kota tua yang melahirkan peradaban pendidikan di Papua,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.