"Ada siswa namanya Sanpiter Sili Pasim, dia termasuk yang paling pintar. Tahun ajaran baru nanti dia sudah SMP," tuturnya.
Siswa tersebut, sambung Diana, harus melanjutkan jenjang pendidikannya di Distrik Keppi karena sekolah SMP terdekat hanya ada di lokasi tersebut.
Diana mengaku senang melihat semangat belajar para siswa yang semangat bersekolah meski SDN Atti sempat tidak beroperasi selama dua tahun.
Baca juga: Tablasupa Papua, Kampung dengan Keindahan Alam Bawah Laut dan Pengamatan Burung Cenderawasih
Kondisi Kampung Atti
Respons masyarakat Kampung Atti atas kehadiran ketiga guru tersebut sangat baik. Bahkan, mereka sering diberi bahan makanan meskipun kondisi warga dinilainya tidak terlalu bagus.
Diana mengungkapkan, di Kampung Atti tidak terdapat jaringan telekomunikasi dan sama sekali tidak terdapat warung.
"Listrik mereka ada genset untuk semua rumah di sana, mereka beli genset dan BBM pakai uang dana desa," kata dia.
"Kalau di rumah guru sudah ada solar cell," sambung Diana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.