Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa 27 Kendi ke Kantor Ganjar, Ratusan Warga Wadas Gelar Ruwatan

Kompas.com - 06/06/2022, 22:41 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Ratusan warga Wadas, Kabupaten Purworejo, melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sambil membawa 27 kendi dan menggelar ritual Ruwatan Kendi.

Ruwatan sendiri adalah salah satu upacara dalam kebudayaan Jawa yang ditujukan untuk membuang keburukan atau menyelamatkan sesuatu dari sebuah gangguan.

Seseorang atau sesuatu yang telah diruwat diharapkan mendapat keselamatan, kesehatan, dan ketenteraman kembali dari yang kuasa.

Baca juga: Dihadang Kawat Berduri, Ratusan Warga Desa Wadas Bawakan 27 Kendi ke Kantor Ganjar

Ratusan warga yang melakukan aksi tersebut sebagian besar merupakan Wadon Wadas, kelompok wanita Desa Wadas yang konsisten dalam menolak pertambangan.

Mereka menilai, pertambangan Quarry sebagai material pembangunan Bendung Bener akan merusak alam desa mereka.

Salah satu warga Desa Wadas, Siswanto mengatakan kegiatan kali ini juga dalam rangka menyambut Hari LIngkungan Hidup Sedunia.

Warga juga mengecam rencana penambangan Quarry yang akan dilakukan pemerintah dalam waktu dekat ini yang dikhawatirkan akan mematikan sumber mata air desanya.

"Kendi menjadi simbol penghormatan warga Wadas terhadap sumber air yang merupakan elemen penting bagi kehidupan. Sumber mata air itu akan terancam rusak, bahkan hilang apabila aktivitas pertambangan berhasil masuk ke Desa Wadas," kata Siswanto saat dihubungi usai aksi, Senin (6/6/ 2022)

Di depan kawat berduri yang di pasang oleh aparat di depan kantor Ganjar Pranowo, warga Wadas melakukan mujahadah.

Baca juga: Refleksi Kasus Wadas: Komunikasi dan Komunikasi

Setelah melakukan mujahadah, warga Wadas kemudian melakukan ruwatan kendi yang dilakukan oleh 27 Wadon Wadas yang berjalan beriringan bersama puluhan perempuan dari warga dan solidaritas di depan kantor gubernur.

Para Wadon Wadas tersebut berjalan dengan tenang sembari memegang kendi yang berisi air dari 27 mata air yang ada di Wadas.

Wadon Wadas kemudian duduk rapi menjaga kendi- kendi tersebut. Dua wadon Wadas yang memimpin ruwatan memanjatkan doa-doa suci demi tetap terjaganya 27 mata air di desa Wadas.

Setelah doa dipanjatkan, satu orang Wadon Wadas kemudian berjalan menuangkan air dari sebuah kendi kendi yang telah diberkati ke 27 kendi lainnya.

Proses tersebut kemudian diikuti oleh satu seorang perempuan yang membawa sekeranjang bunga setaman yang ditaburkan ke 27 kendi yang ada di depan pangkuan para wadon wadas.

"Kita memohon kepada Allah semoga gubernur jateng dibuka mata hati nya untuk bisa melihat bahwa tanah Wadas merupakan tanah subur dan sumber penghidupan warga Wadas sehingga tidak seharusnya tambang dilakukan di Wadas," katanya.

Baca juga: Jadi Miliarder Terima Ganti Rugi 6,5 M, Wahidin Warga Wadas Tetap Jadi Pencari Rongsokan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com