Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Ingin Tahun Depan Candi Borobudur Bebas dari Kendaraan Berbahan Bakar Fosil

Kompas.com - 04/06/2022, 20:26 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Pemerintah mulai mengurangi penggunaan kendaraan bahan bakar fosil di kawasan wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 

Diawali dengan peluncuran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di area gerbang masuk pintu 3 Taman Wisata Candi Borobudur oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Sabtu (4/6/2022).

Luhut menargetkan, salah satu destinasi wisata super prioritas itu bebas kendaraan fosil atau bahan bakar minyak (BBM) mulai 2023.

"Saya berharap di Borobudur ini sudah memakai mobil listrik, baik mobil maupun sepeda motor. Kita berharap tahun depan sudah bersih dari mobil bahan bakar fosil," kata Luhut di Magelang, Sabtu.

Baca juga: Hari Lahir Pancasila, Bendera 1.000 Meter Terbentang di Candi Borobudur

Penggunaan kendaraan listrik tersebut diharapkan bisa menjadikan kawasan Candi Borobudur sebagai kawasan yang hijau.

Menurut Luhut, langkah ini harus secepatnya dilakukan karena Indonesia merupakan salah satu negara terdepan dalam penerapan energi hijau.

Lebih lanjut, kendaraan berbasis listrik akan digunakan sebagai moda transportasi yang menghubungkan titik-titik utama pariwisata, seperti bandara, hotel, dan atraksi wisata.

“Dibutuhkan kolaborasi erat dan sinergi antar pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, daerah, badan usaha, dan pihak swasta, utamanya industri kendaraan bermotor listrik di Indonesia,” kata Luhut yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Otorita Kawasan Pariwisata Borobudur itu.

Baca juga: Luhut Tinjau Mangrove Tahura dan GWK, Pastikan Kesiapan KTT G20 di Bali, Ini Catatannya

Luhut menyebutkan, penataan kawasan Candi Borobudur menjadi kawasan hijau secara keseluruhan ditargetkan selesai pada tahun 2024.

Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 6,8 triliun untuk menata Candi Borobudur.

Budget yang terakhir tadi kita usulkan untuk di sini (Borobudur) Rp 6,8 Triliun untuk ini semua. Jadi masalah kita beresin, masalah lampu, kabel tidak boleh ada di atas, dan sebagainya," terang Luhut.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) Edy Setijono menyatakan, dalam rangka mendukung presidensi Indonesia di G20 tahun 2022. 

PT TWC sebagai pengelola Kawasan Candi Borobudur juga berkomitmen menerapkan dan mengembangkan pemanfaatan energi keterbarukan yang dimulai dengan menerapkan penggunaan kendaraan listrik sebagai moda transportasi pengunjung di Kawasan Candi Borobudur.

Baca juga: Tutup Waisak 2022, Langit Candi Borobudur Berhias Ribuan Lampion

Salah satunya, berkolaborasi dengan PLN dengan menyediakan SPKLU di area Candi Borobudur dan Candi Prambanan sebagai pusat pengisian bahan bakar mobil listrik.

"Penggunaan moda transportasi listrik juga diterapkan sebagai moda konektivitas antar destinasi yang melibatkan beberapa pihak seperti Grab, Damri, dan lain-lain," kata Edy.

Edy berharap, dukungan Kementerian dan Lembaga untuk percepatan pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur sebagai pusat pertumbuhan ekonomi pariwisata baru yang memberikan pemanfaatan buat pertumbuhan ekonomi nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com