Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutup Waisak 2022, Langit Candi Borobudur Berhias Ribuan Lampion

Kompas.com - 16/05/2022, 22:47 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Sekitar 2000 buah lampion diterbangkan dalam perayaan Tri Suci Waisak 2566 BE di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (16/5/2022).

Ini menjadi salah satu prosesi yang ditunggu-tunggu oleh umat Buddha maupun masyarakat umum. Terlebih setelah dua tahun perayaan hari besar agama Buddha di Candi Borobudur ditiadakan karena pandemi Covid-19.

Pelepasan lampion diawali dengan pembacaan parita doa oleh para pemuka agama Buddha dan umat di pelataran Candi Borobudur. Lampion mulai diterbangkan sekitar pukul 19.20 WIB.

Baca juga: 3 Napi di Maluku Dapat Remisi Khusus Waisak, Seorang WN Myanmar Langsung Bebas

Para peserta terlebih dahulu menuliskan doa atau harapan pada masing-masing lampion. Sebagai informasi, penerbangan lampion boleh dilakukan oleh masyarakat umum dengan cara membeli tiket terlebih dahulu.

Ketua II DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jawa Tengah, Tanto Soegito Harsono mengungkapkan, ribuan lampion yang diterbangkan kali ini diimpor dari Thailand yang ramah lingkungan.

Lampion berukuran dimensi 1 meter itu terbuat dari kertas tisu yang akan terbakar pada ketinggian tertentu, sehingga tidak akan jatuh kembali. 

“Bahan lampion terbuat dari material sejenis tisu. Jadi saat diterbangkan akan terbakar di udara, nggak sampai turun tanah. Karena tisu itu mudah sekali terbakar,”  jelas Tanto, Senin (16/5/2022).

Baca juga: Ganjar Pranowo: Waisak 2022 Momentum Bangkitkan Semangat

Penerbangan lampion menjadi agenda rutin yang terus dievaluasi setiap tahun. Hal itu diharapkan agar kegiatan ini tidak hanya sakral tapi tetap ramah lingkungan, nyaman dan aman bagi lingkungan sekitarnya.

Tanto melanjutkan,  lampion memiliki makna mendalam, yakni sebuah pelita kehidupan manusia. Ada harapan yang dipanjatkan, untuk kerukunan dan kebahagiaan umat manusia.

“Lampion bermakna pelita. Pelita itu setiap manusia dan kehidupan pasti ada pelita. Kita semuanya memanjatkan doa bisa semuanya lancar, semua sehat, semua rukun dan semua bahagia,” papar Tanto.

Cut Juliani, peserta penerbangan lampion Waisak 2022, mengaku bahagia bisa ikut menerbangkan lampion perayaan Tri Suci Waisak di Candi Borobudur. Dia bersama teman-temannya begitu semangat hadir, bahkan sudah memesan tiket secara online jauh hari sebelum acara digelar.

"Seru banget, baru pertama kali ikut, apalagi kami baru jauh dari Jakarta. Acaranya juga safe, lancar, tidak hujan. Begitu tahu ada acara ini kami lansung semangat pesan tiket," ungkap Cut.

Tidak ketinggalan, dia menuliskan doa dan harapan di lampion yang diterbangkan. Dia berdoa agar diberi kesehatan, kabahagiaan, juga murah jodoh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com