Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Jagung Petani Anjlok, Pemkab Bima: Gudang Sedang Penuh

Kompas.com - 03/06/2022, 21:18 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menganggap wajar harga pembelian jagung petani anjlok. Sebab, gudang penampungan jagung milik pengusaha di Bima sedang penuh. Sementara proses pengiriman ke luar daerah lambat.

Sebelumnya, sejumlah petani di Kabupaten Bima berdemonstrasi dengan memblokade jalan di depan kantor bupati untuk memprotes harga jagung anjlok. Saat ini, harga jagung turun dari Rp 4.800 per kilogram menjadi Rp 3.700 per kilogram.

"Kenapa ini jadi masalah karena gudang perusahaan itu kan sudah penuh. Jadi mereka tidak membeli lagi jagung petani sebelum yang ada di gudang diangkut," kata Kepala Bagian Protokol dan Koordinasi Pimpinan (Prokopim) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bima, Suryadin saat dikonfirmasi, Jumat (3/5/2022).

Baca juga: Ratusan Petani di Bima Blokade Jalan Tuntut Kenaikan Harga Jagung

Menurutnya, penuhnya gudang penampungan ini dipicu oleh beberapa persoalan. Di antaranya dipicu oleh proses pemindahan jagung dari dermaga ke atas kapal yang memakan waktu lama karena memanfaatkan tenaga manual.

Selain itu, armada kapal pengangkut hanya tiga unit yang bisa sandar di Pelabuhan Bima dalam sepekan. Akibatnya, pengiriman jagung ke luar daerah menjadi lambat.

Baca juga: Tali Troli Pengangkut Jagung yang Ditumpangi Putus, Petani di Bima Tewas Terjatuh

Suryadin mengatakan, semakin cepat proses pengiriman jagung ke luar daerah, pengusaha akan menyerap jagung lebih banyak dengan harga normal, yakni Rp 4.800 per kilogram.

"Kalau gudang sudah penuh, maka selama itu pula harga itu anjlok. Karena perusahaan tidak mau membeli. Mau simpan di mana kapasitas gudang penuh. Makanya kita harus lerai di pelabuhan dulu bagaimana proses pengapalan itu lebih cepat. Kalau selama ini dalam sehari kapasitasnya 6.000 ton ya harus ditingkatkan," jelasnya.

Suryadin menambahkan, saat ini pemerintah daerah tengah berupaya mempercepat proses pengiriman jagung di pelabuhan. Sementara pihak Pelindo sudah bersedia membuat gudang penampungan agar pengusaha bisa tetap menyerap hasil panen jagung petani.

Sementara untuk jangka panjang, lanjut dia, proses pemindahan jagung dari dermaga ke atas kapal akan menggunakan mesin untuk efisiensi waktu.

"Ini upaya-upaya yang akan kita lakukan supaya proses pengangkutan di pelabuhan itu akan lebih cepat. Ini suatu upaya agar produksi jagung petani itu cepat diserap, serapan jagung yang lambat ini berpengaruh pada aspek harga," jelas Suryadin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

Regional
Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Regional
Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Regional
Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Regional
WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com