Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Terbatas, SMP Negeri di Kota Solo Bahkan Tak Bisa Tampung 50 Persen Lulusan SD

Kompas.com - 03/06/2022, 13:46 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pendaftaran peserta didik baru (PPDB) di Kota Solo, Jawa Tengah bakal dibuka pada Juni 2022, mendatang. Terhitung sebanyak 11.000 siswa sekolah dasar (SD) negeri dan swasta di Kota Solo akan lulus tahun 2022 ini.

Namun, jumlah lulusan SD tahun ini jauh melebihi daya tampung Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Kota Solo. Bahkan SMP negeri di Kota Solo tak mampu menampung 50 persen dari jumlah lulusan SD yang ada. 

"Jelas tidak akan cukup kalau masuk negeri semua. Lulusan SD negeri dan swasta itu ada sekitar 11.000 siswa tahun ini. Sedangkan, daya tampung SMP negeri itu hanya 5.000 siswa, yang bisa ditampung di 27 SMP negeri di Surakarta," kata Kasi Manajemen dan Peningkatan Mutu SMP sekaligus Koordinator PPDB Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Abi Satoto, Jumat (3/6/2022).

Baca juga: Cara, Jadwal Pendaftaran, dan Kuota PPDB Jawa Barat 2022 untuk SMA/SMK

Selain itu daya tampung sekolah negeri mulai SD dan SMP di Kota Solo tahun ini dibatasi. Daya tampung untuk jenjang SD dibatasi 28 siswa pada setiap rombongan belajar (rombel). Sementara jenjang SMP dibatasi 32 siswa setiap rombelnya.

"Kalau digabung, SMP negeri dan swasta baru bisa menampung 11.000 lulusan SD tersebut. Bahkan, jika ada yang ingin sekolah di Solo dari luar kota masih bisa," kata dia.

Sebab menurut pengalaman tahun lalu, dari 11.000 siswa tidak sepenuhnya bersekolah di Solo.

"Ada juga yang ke luar kota. Jadi masih aman daya tampungnya," ujarnya .

Berdasarkan data Disdik Kota Solo total ada 244 SD yang masih aktif yang terdiri dari 152 SD negeri dan 92 SD swasta. Sementara itu ada 72 SMP di Kota Solo, terdiri atas 27 SMP Negeri dan sisanya SMP swasta.  

Meski demikian, bagi siswa yang tak diterima sekolah negeri tak perlu khawatir akan kualitas SMP swasta di Solo. Pasalnya, kualitas sekolah swasta tidak kalah dengan kualitas sekolah negeri yang lain.

Selain itu antusiasme masyarakat menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta mulai meningkat. Beberapa sekolah swasta bahkan sudah membuka gelombang penerimaan siswa sejak awal Mei 2022 lalu.

"Sekolah swasta itu punya peminatnya sendiri. Bahkan beberapa sekolah sudah penuh kuota pendaftarannya. Memang, kalau swasta PPDB nya mandiri dan sebagian sudah membuka pendataan atau inden jauh-jauh hari. Namun, Juni baru pendaftaran," katanya.

Terkait minimnya daya tampung SMP negeri, Abi mengatakan jumlah sekolah negeri belum bisa ditambahkan, karena akan mempengaruhi keberlangsungan sekolah swasta.

"Sekolah banyak. Namun kalau semua lari ke sekolah negeri nanti swasta tutup. Akibatnya pendaftaran ke negeri semua, padahal daya tampung terbatas," jelasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com