SERANG, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengaku belum memiliki solusi akan rencana pemerintah menghapus tenaga honorer pada November 2023.
Dikatakan Muktabar, saat ini Pemprov masih mencari formula terbaik dan meminta masukan untuk mencari solusi terbaik dari berbagai pihak termasuk dari Forum Pegawai Non-ASN Provinsi Banten (FPNPB).
"Kalau ada hal yang bisa direkomendasikan atas solusi itu, saya minta diberi solusi juga. Jadi kita sedang bersama-sama memikirkan itu dan merumuskannya," kata Al Muktabar kepada wartawan di kantornya. Kamis (2/6/2022).
Termasuk, kata Muktabar, adanya solusi mengangkat seluruh pegawai non-ASN di lingkup Pemprov Banten menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Namun, solusi itu harus ada persetujuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KemenpanRB).
“Ini yang sedang kita pikirkan formulanya, pada dasarnya itukan formasi, PPPK juga berbasis formasi kemudian CPNS berbasis formasi. Sedang kita diskusikan," ujar dia
Di sisi lain, mantan Sekda Provinsi Banten itu belum mengetahui dampak jika tenaga honorer dihilangkan terhadap kinerja Pemprov Banten.
Meski begitu, Pemprov akan melakukan analisa untuk mengetahui seberapa signifikan peran tenaga non ASN selama ini.
“Kita nanti analisis beban kerja untuk menjawab itu, analisis beban kerja sedang kita lakukan sekarang,” kata Muktabar.
Baca juga: Tenaga Honorer Dihapus 2023, Outsourcing Jadi Gantinya
Sebelumnya, Ketua Forum Pegawai Non-PNS Banten (FPNPB), Taufik Hidayat mengaku tidak setuju dan kecewa adanya kebijakan penghapusan tenaga honorer di tahun depan.
Sebab, dengan tenggat waktu singkat Taufik pesimis pemerintah akan menyelesaikan permasalahan honorer di Provinsi Banten sebanyak 17.000 pegawai.
Bahkan, jika pemerintah tidak mempunyai solusi honorer di Banten akan turun kejalan atau unjuk rasa menuntut nasibnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.