Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barang Senilai Rp 593 Miliar Terdampak Rob di Pelabuhan Semarang

Kompas.com - 31/05/2022, 16:43 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Nilai barang ekspor dan impor yang terdampak banjir rob di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah mencapai 40,8 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 593 miliar.

Kepala Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Emas Anton Martin mengatakan, ada 713 peti kemas yang terdampak banjir rob.

Sebagian dari peti kemas itu rusak muatannya. Sedangkan beberapa lain terkendala pengirimannya.

"Total nilai barang USD 41.107.249,75 terdiri dari barang impor senilai USD 32.292.725,75 dan barang ekspor senilai USD 8.814.524," kata Anton saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (31/5/2022).

Baca juga: Terdampak Banjir Rob, Kegiatan Produksi Perusahaan di Pelabuhan Semarang Terganggu

Dari 713 kontainer dan peti kemas yang terdampak banjir rob, sekitar 83 persen di antaranya telah diajukan dokumen kepabeanannya pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipeadya (KPPBC TMP) pabean Tanjung Emas.

Dia menjelaskan, sebagian besar barang impor yang terdampak adalah komoditi bahan baku yang digunakan untuk industri makanan seperti kedelai, kacang tanah dan pakan ternak.

"Sedangkan barang ekspor yang terdampak adalah komoditi furnitur, kayu semi olahan, garmen dan aksesorinya, sepatu dan alas kaki, daging ikan dan pangan olahan," ujarnya.

Dia menambahkan, meski beberapa titik di pelabuhan masih ada genangan, aktivitas di Pelabuhan Tanjung Emas sudah normal kembali.

"Para karyawan sudah masuk lagi," katanya.

Baca juga: Peringatan Dini Banjir Rob di Pesisir Surabaya, Jatim Ini Penjelasan BMKG

Karenanya, aktivitas untuk ekspor dan impor melalui Pelabuhan Tanjung Emas sudah mulai bisa diakses oleh pelaku usaha. Beberapa kapal juga sudah diperbolehkan untuk bersandar.

Meski demikian, dia tak memungkiri jika masih ada ratusan peti kemas dan kontainer yang belum bisa diekspor ke luar negeri. Salah satu penyebabnya rusak karena rob.

"Saat ini petugas masih fokus untuk mitigasi kerugian pelaku usaha karena dampak rob," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com