SEMARANG, KOMPAS.com - Banjir rob yang menerjang Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, mengakibatkan aktivitas perusahaan sempat terganggu.
Perusahaan yang terdampak membuat kegiatan produksi dan ekspor impor tertunda.
Hal itu menyebabkan aktivitas ekonomi di kawasan tersebut belum sepenuhnya pulih.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah Frans Kongi menyebut, ada sekitar 20 dari 30 perusahaan di kawasan Lamicitra Nusantara yang terdampak akibat bencana tersebut.
Baca juga: Penanganan Banjir Rob di Semarang, Pakar Ungkap Penyebab dan Kendalanya
Mayoritas perusahaan di kawasan tersebut bergerak di sektor ekspor.
"Ada gangguan, ekspor mereka tertunda, perusahaan mundur kira-kira 1-2 bulan ke belakang," kata Frans, di Semarang, pada Selasa (31/5/2022).
Frans mengungkapkan, ada perusahaan menyetop sementara aktivitas produksi lantaran mesin terkena air rob.
"Mereka tidak bisa apa-apa, air masuk ke pabrik tergenang ada juga mesin yang kena. Mereka perlu waktu perbaikan, pembersihan dan sebagainya," ujar Frans.
Pihaknya menyebut, kerugian perusahaan akibat terjadinya banjir rob itu bisa mencapai miliaran rupiah.