Salin Artikel

Barang Senilai Rp 593 Miliar Terdampak Rob di Pelabuhan Semarang

Kepala Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Emas Anton Martin mengatakan, ada 713 peti kemas yang terdampak banjir rob.

Sebagian dari peti kemas itu rusak muatannya. Sedangkan beberapa lain terkendala pengirimannya.

"Total nilai barang USD 41.107.249,75 terdiri dari barang impor senilai USD 32.292.725,75 dan barang ekspor senilai USD 8.814.524," kata Anton saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (31/5/2022).

Dari 713 kontainer dan peti kemas yang terdampak banjir rob, sekitar 83 persen di antaranya telah diajukan dokumen kepabeanannya pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipeadya (KPPBC TMP) pabean Tanjung Emas.

Dia menjelaskan, sebagian besar barang impor yang terdampak adalah komoditi bahan baku yang digunakan untuk industri makanan seperti kedelai, kacang tanah dan pakan ternak.

"Sedangkan barang ekspor yang terdampak adalah komoditi furnitur, kayu semi olahan, garmen dan aksesorinya, sepatu dan alas kaki, daging ikan dan pangan olahan," ujarnya.

Dia menambahkan, meski beberapa titik di pelabuhan masih ada genangan, aktivitas di Pelabuhan Tanjung Emas sudah normal kembali.

"Para karyawan sudah masuk lagi," katanya.

Karenanya, aktivitas untuk ekspor dan impor melalui Pelabuhan Tanjung Emas sudah mulai bisa diakses oleh pelaku usaha. Beberapa kapal juga sudah diperbolehkan untuk bersandar.

Meski demikian, dia tak memungkiri jika masih ada ratusan peti kemas dan kontainer yang belum bisa diekspor ke luar negeri. Salah satu penyebabnya rusak karena rob.

"Saat ini petugas masih fokus untuk mitigasi kerugian pelaku usaha karena dampak rob," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/31/164304078/barang-senilai-rp-593-miliar-terdampak-rob-di-pelabuhan-semarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke